Mohon tunggu...
Nindi Yulia
Nindi Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemilu 2024: Citizen Journalism di Media Sosial dan Pengaruhnya dalam Demokratisasi Indonesia

11 Januari 2024   10:30 Diperbarui: 11 Januari 2024   10:36 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design/DAF5iui2FDg/CELhY7aNBEgUzKXFGBnryQ/edit

Di era digital sekarang ini, masyarakat semakin mudah untuk mengakses informasi, baik dari media massa maupun media sosial. Citizen Journalism atau Jurnalisme warga yang semula hanya dipandang sebagai kontribusi dalam media, kini berubah menjadi titik tumpu dalam membentuk pandangan serta opini di masyarakat. Untuk lebih jelas lagi, pertama kita harus mengenal apa itu Citizen Journalism.

Citizen Journalism atau jurnalisme warga dapat diartikan sebagai keikutsertaan individu maupun warga negara dalam memberikan berita terkait isu-isu terbaru. Warga negara yang dimaksud disini adalah orang-orang selain jurnalis professional (Shakuntala, 2009). Praktik jurnalisme warga muncul dikarenakan adanya kritik terhadap jurnalis profesional yang dianggap terlalu menitikberatkan pada keuntungan semata. Praktik jurnalisme yang dimaksud adalah yang melibatkan kegiatan pencarian, pengumpulan, pembuatan, penyusunan fakta menjadi informasi, dan penyebaran berita dengan melibatkan masyarakat umum menggunakan blog, web, media sosial, atau platform daring dalam membagikan cerita, video, gambar, serta laporan terkait peristiwa yang mereka saksikan (Wibowo, 2010).

Mengingat kondisi Indonesia yang sebentar lagi dihadapkan pada pemilihan presiden yang akan diselenggarakan pada tanggal 14-15 Februari 2024 ("Portal Publikasi Pemilu dan Pemilihan", n.d.), tentunya banyak pemberitaan yang muncul baik di televisi maupun media massa terkait dengan pasangan calon presiden dan wakilnya. Tidak terkecuali adanya jurnalisme warga yang semakin marak terkait dengan partisipasi masyarakat dalam mengungkap, melaporkan, membagikan pemikiran dan opini mereka, serta memberikan informasi mengenai pasangan calon presiden dan wakilnya. Adanya jurnalisme warga ini akan memberikan pengaruh terhadap demokratisasi di Indonesia.

Pemilu 2024 di Indonesia telah menjadi sorotan utama dan pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya kesadaran politik masyarakat, berkembangnya teknologi, serta adanya peran dari para jurnalisme warga. Pemilihan Umum 2024 telah menjadi panggung tersendiri bagi sebuah fenomena yang semakin mempengaruhi dinamika demokrasi, yaitu citizen journalism atau jurnalisme warga. Peran partisipasi dari masyarakat yang telah mengungkapkan dan menyebarkan informasi-informasi politik secara langsung melalui media sosial menjadi alasan yang kuat bagi peningkatan demokratisasi di Indonesia. Media sosial yang tadinya hanya digunakan untuk keperluan pribadi saja, sekarang telah bertransformasi menjadi platform politik, yang menyediakan wadah bagi munculnya jurnalisme warga. Dalam konteks Pemilu 2024, media sosial telah berubah menjadi saluran penghubung bagi masyarakat kepada berbagai informasi politik. Jurnalisme warga di media sosial telah membawa angin segar, dimana memberikan pandangan yang lebih beragam, menggali diskusi secara lebih dalam, serta mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam demokrasi. Sebagai contohnya, dalam media sosial X, banyak bermunculan jurnalisme warga yang membahas isu-isu terkait dengan debat capres dan cawapres serta kampanye yang dilakukan oleh para kandidat. Jurnalisme warga di media sosial mengajak masyarakat untuk melihat lebih dalam lagi terkait dengan kandidat calon presiden dan wakil presiden yang nantinya akan mereka pilih. Melalui informasi yang diberikan oleh jurnalisme warga, masyarakat dapat menilai bagaimana performa kandidat dalam menjawab pertanyaan selagi debat, serta bagaimana para kandidat ketika sedang melakukan kampanye. Dengan kata lain, seorang politikus harus lebih bijak lagi ketika akan menyuarakan kepentingan politiknya jika tidak ingin menjadi korban dari jurnalisme warga, karena tentu saja informasi-informasi yang diberikan oleh jurnalisme warga akan mempengaruhi stabilitas politik (Wibowo, 2010).

https://www.canva.com/design/DAF5iui2FDg/CELhY7aNBEgUzKXFGBnryQ/edit
https://www.canva.com/design/DAF5iui2FDg/CELhY7aNBEgUzKXFGBnryQ/edit

Secara langsung maupun tidak langsung, berkembangnya jurnalisme warga di Indonesia telah ikut menjadi bagian dari proses demokratisasi di Indonesia. Peran jurnalisme warga dalam meningkatkan demokratisasi di Indonesia adalah :

1.   Dengan adanya jurnalisme warga, dapat membantu meningkatkan transparansi serta akuntabilitas, karena masyarakat mudah untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru yang relevan terkait pemilu, termasuk diantaranya adalah liputan langsung dari kegiatan kampanye kandidat, debat, dan hari pemilihan. Pernyataan ini didukung dengan data penelitian oleh Universitas Indonesia  tahun 2019, sebanyak 63% responden mengatakan bahwa jurnalisme warga bisa membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah.

2.       Menurut penelitian oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tahun 2020, sebanyak 57% responden meyakini bahwa adanya jurnalisme warga dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam mengikuti pemilihan umum. Dengan informasi-informasi yang diterima dapat membantu masyarakat untuk memilih pemimpin nantinya.

3.       Membiasakan masyarakat untuk lebih rajin membaca dan menulis. Dimana budaya dengar dan lihat sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, maka dengan adanya jurnalisme warga ini akan menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memberikan dan menerima informasi secara bertanggung jawab. Selain itu, jurnalisme warga juga membantu mengembangkan budaya jurnalisme di kalangan masyarakat umum berdasarkan penelitian oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2021, bahwa sebanyak 52% dari para responden percaya bahwa jurnalisme warga sebagai upaya untuk mengembangkan budaya jurnalisme bagi masyarakat.

Pemilu 2024 telah menjadi batu loncatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam politik. Semakin berkembangnya citizen journalism atau jurnalisme warga di Indonesia, menjadi salah satu faktor pendorong demokratisasi di Indonesia. Media sosial telah menjadi wadah bagi jurnalisme warga untuk memberikan suara dan pendapat yang lebih bervariasi, menciptakan narasi alternatif, mengolah diskusi lebih dalam, serta mendorong partisipasi yang lebih aktif bagi masyarakat dalam demokrasi. Adanya jurnalisme warga dapat membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum, serta mengembangkan budaya jurnalisme. Dengan dukungan dari berbagai pihak, jurnalisme warga dapat memberikan dampak positif dalam Pemilu 2024 di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun