Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di kelas B1 TK Darul Ulum Kecamatan Barat Kabupaten Magetan
Tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan kemampuan memahami konsep bilangan pada anak anak usia 5-6 tahun
Dengan bermain biji jagung
Penulis : Nindhita Senawati, S,Pd
Kondisi yang melatarbelakangi :Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah belum berkembangnya kemampuan memahami konsep bilangan di kelas B1, hal ini dapat dilihat setelah guru melakukan observasi yaitu ditemukan beberapa gejala yang muncul diantaranya adalah:
- anak belum berkembang dalam mengurutkan bilangan dari terkecil sampai terbesar atau sebaliknya
- anak belum memahami konsep bilangan lebih banyak dan lebih sedikt
- anak belum mampu mengelompokkan beberapa bilangan
- Media pembelajaran yang digunakan guru kurang variatif, guru cenderung menggunakan LK pada saat pembelajaran.
- Metode pembelajaran yang kurang variatif
Beberapa hal tersebut membuat saya untuk melakukan kegiatan belajar dan bermain yang dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep bilangan yaitu dengan menggunakan biji jagung dan menerapkan model pembelajaran PBL dan PJBL didalamnya.
Mengapa praktik ini penting dibagikan :Â
Praktik pembelajaran ini perlu dibagikan karena dalam praktik ini terdapat beberapa upaya yang mendukung untuk mengatasi permasalahan anak khusunya dalam meningkatkan kemampuan memahami konsep bilangan pada anak usia 5-6 tahun.
Peran dan tanggung jawab saya :
Dalam praktik ini peran saya adalah sebagai pendidik menyusun serangkaian kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep bilangan pada anak. Serangkaian kegiatan ini dilakukan berdasarkan beberapa kajian literatur dan hasil wawancara dengan teman sejawat, orang tua, kepala sekolah dan pakar yang telah disusun dalam sebuah perangkat pembelajaran.
Tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah menerapkan rencana aksi yang sudah disusun dengan semua perangkat pembelajaran kepada anak-anak di kelas B1 untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, selain itu juga mengevaluasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat dan menentukan tindak lanjutnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Penyebab masalah yang muncul :
Dari hasil kajian wawancara dan literatur penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia 5-6 tahun di kelas B1 TK Darul Ulum Kecamatan Barat Kabupaten Magetan :
- Metode pembelajaran guru yang kurang maksimal dalam pengembangan konsep bilangan pada anak.
- Selama ini guru mengenalkan lambang bilangan dengan cara menghafal beberapa bentuk angka bukan bagaimana cara mengenal konsep bilangan.
- Kurangnya media pembelajaran yang variatif yang disediakan oleh sekolah.
Dari penyebab diatas, tantangan yang dihadapi adalah :Â
- Pemilihan metode pembelajaran yang variatif dan melibatkan anak dalam proses pembelajaran sehingga anak merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
- Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakterisktik usia anak
- Pemilihan media pembelajaran yang menarik bagi anak agar anak antusias dan semangat dalam proses pembelajaran
Pihak Terkait :
Beberapa pihak terkait tentunya juga membantu untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang saya terapkan, seperti kepala sekolah sangat berperan dalam terlaksananya tujuan pembelajaran ini karena kepala sekola berhak mengevaluasi dan membantu upaya tindak lanjut yang akan dilaksanakan.
Langkah yang akan dilakukan :
Langkah-langkah yang akan digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah menerapkan pembelajaran inovatif yang sebelumnya sudah disusun dalam sebuah RPPH. Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat dan menentukan waktu pelaksanaan pembelajaran.
Strategi yang digunakan :
- Model pembelajaran berbasis masalah (PBL), yaitu dengan memunculkan sebuah kasus permasalahan pada anak dan mengajak anak mengeksplorasi solusi dari permasalahan tersebut.
- Modelpembelajaran berbasis project (PJBL), yaitu mengajak anak-anak untuk merancang dan mendesain sebuah project secara berkelompok
- Media yang digunakan adalah menggunakan laptop untuk menayangkan sebuah vidio pembelajaran.
- Teknik penilaian berdasarkan rubrik penilaian yang telah dibuat dan menggunakan penilaian hasil karya, catatan anekdot dan lembar observasi
Proses yang dilakukan :
Proses pembelajaran yang dilakukan ada beberapa tahap yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti, kegiatan istirahat dan kegiatan penutup :
- Kegiatan Pembukaan : Melakukan kegiatan senam, baris sebelum masuk kelas, berdoa sebelum kegiatan, tanya kabar dan salam, presensi, kesepakatan aturan main dan apersepsi.
- Kegiatan Inti : Dalam kegiatan ini berisis beberapa kegiatan belajar, diantaranya adalah melihat vidio pembelajaran, diskusi tentang vidio yang dilihat, tanya jawab masalah yang disajikan guru, eksplorasi solusi masalah, pembuatan project secara berkelompok dan penilaian bersama hasil karya yang telah dibuat anak.
- Kegiatan Istirahat : Dalam kegiatan istirahat ada beberapa kegiatan yang dilakukan anak bersama guru diantaranya dalah berdoa sebelum makan, pembiasaan cuci tangan, kegiatan makan, minum, main dan berdoa sesudah makan.
- Kegiatan Penutup : Dalam kegiatan penutup dilakukan beberapa kegiatan refleksi anak bersama guru, diantaranya adalah refleksi kegiatan yang sudah dilakukan, refleksi perasaan anak, diskusi penguatan materi, pesan moral yang disampaikan guru, pemberian informasi kegiatan besok yang dilakukan guru, persiapan pulang dan berdoa sesudah kegiatan.
Pihak yang terlibat :
Pihak-pihak yang terlibat dalam melakukan langkah-langkah untuk mengatasi tantangan yang terjadi dalam pembelajaran adalah kepala sekolah , teman sejawat, guru yang bersangkutan dan orang tua. Guru yang bersangkutan harus berkomunikasi dengan kepala sekolah atau teman sejawat untuk menentukan langkah mana yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
Sumber daya atau materi yang diperlukan :
- Laptop
- Jagung subur
- Jagung tidak subur
- Gambar jagung untuk kolase
- Biji jagung mentah
- Lem Kayu
- Dampak dari pembelajaran yang dilakukan : Dampak dari aksi yang telah dilakukan :Dampak baik dari aksi yang sudah dilakukan pendidik adalah, anak-anak menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan anak-anak menjadi lebih berkembang pada kemampuan memahami konsep bilangan. Hal ini terlihat anak-anak mulai menyukai kegiatan berhitung, membandingkan, mengelompokan, menghubungkan jumlah bilangan dan mengurutkan jumlah bilangan.
Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif :
Dari pembelajaran yang sudah dilakukan hasilnya cukup efektif, Â terlihat dari hasil penilaian anak yang telah dilakukan oleh guru dengan beberapa macam penilaian yaitu cheklist, penilaian hasil karya dan observasi memberikan dampak peningkatan memahami konsep bilangan pada anak usia 5-6 tahun di kelas B1 TK darul Ulum Kecamatan Barat Kabupaten Magetan.
Respon orang lain terkait aksi yang telah dilakukan :
Respon teman sejawat dan kepala sekolah pada aksi yang telah dilakukan sangat mendukung karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran abad 21 dan lebih inovatif yang sebelumnya masih jarang dilakukan dilembaga. Selain itu teman sejawat dan kepala sekolah juga mendukung model pembelajaran PBL dan PJBL yang saya terapkan, karena dengan model pembelajaran PBL dan PJBL dapat mendorong anak untuk berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah atau mencari solusi alternatif masalah yang dimunculkan dan dapat mendorong anak berfikir kreatif dalam merencanakan atau mendesain sebuah proyek yang akan dibuat dalam pembelajaran.
Faktor keberhasilan :
Yang menjadi keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media, metode, model dan langkah-langkah yang harus diterapkan secara urut yang sudah dibuat dan disusun di RPPH.
Faktor ketidakberhasilan :
- Pembelajaran kurang konstektual, pada pembelajaran siklus 1 anak-anak hanya mengamati sebuah jagung dan pembelajaran telah diperbaiki pada pembelajaran siklus 2 dengan mengajak anak-anak menanam jagung.
- Pada pembelajaran siklus 1 perencanaan project masih terlihat ada unsur LKPDnya yaitu mengerjakan kolase gambar jagung dan telah diperbaiki pada pembelajaran siklus 2 dengan membuat makanan dari jagung yaitu jagung susu manis.
Pembelajaran dari keseluruhan proses :Â
Dalam melakukan pembelajaran dengan baik dan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, maka seorang guru harus lebih kreatif dalam menganalisis permasalahan yang dialami anak, menganalisis alternatif solusi masalah dan menentukan penyebab masalah yang paling utama. Setelah menemukan penyebab dari permasalahan tersebut, guru harus bisa memilih model pembelajaran, metode pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat membuat siswa antusias dalam pembelajaran sehingga tujuan yang ingin dicapai akan optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H