Human papillomavirus atau HPV menyebabkan infeksi kulit dan juga menyebabkan beberapa jenis kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, amandel, dan organ  kelamin seperti kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus.
Penyakit non menular yang cukup mengkhawatirkan masyarakat terutama kaum wanita adalah kanker serviks. Perjalanan penyakit kanker yang sangat lambat sebenarnya  pada stadium awal pra kanker dapat diketahui dengan melakukan deteksi dini pap smear  dan dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
Berdasarkan data Global Cancer Observatory, Indonesia berada pada urutan nomor satu penderita kanker serviks di Asia Tenggara, urutan kedua di Asia, dan urutan delapan di dunia. Diperkirakan, setiap satu jam ada satu perempuan Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Dr. Yudi Mulyana Hidayat, dr., Sp.OG(K), mengungkapkan, setiap perempuan berisiko terinfeksi virus penyebab kanker serviks. Untuk itu, semua pihak perlu memiliki kepedulian untuk melindungi perempuan dari kanker serviks.
Dengan itu, pengetahuan dan kesadaran perempuan khususnya para remaja ini sangat penting. Karena penyakit kanker serviks ini tidak hanya dapat menyerang perempuan yang aktif dalam melakukan hubungan seksual, tetapi remaja perempuan pun bisa terkena penyakit kanker serviks yang diakibatkan karena gaya hidup yang tidak sehat seperti seks bebas, mengkonsumsi minuman beralkohol, merokok yang dapat memicu virus penyebab kanker serviks. Sehingga para remaja perempuan ini dapat lebih aware untuk menjaga bagian tubuhnya, yakni di bagian vagina. Â
Sebagai fokus kali ini adalah mahasiswi. Mahasiswi sebagai remaja perempuan yang berpotensi terkena kanker serviks, kesadaran para mahasiswi ini penting untuk digalakkan. Dalam upaya pencegahan kanker serviks ini, selain dengan berpola hidup sehat, dapat dilakukan dengan vaksin. Â
Vaksinasi HPV adalah pencegahan awal yang dapat dilakukan. Vaksin ini telah terbukti dapat mencegah berkembangnya infeksi virus HPV di dalam tubuh. Vaksin HPV aman untuk diberikan pada wanita dewasa serta pada anak-anak yang sudah organ reproduksinya sudah mulai aktif. Memang vaksinasi ini memerlukan biaya karena belum tercover oleh jaminan kesehatan. Namun biaya tersebut jauh lebih murah dibandingkan penyesalan dan biaya pengobatan jika sampai terjadi kanker serviks karena anda terlambat mendeteksi atau mencegahnya.
Tingginya angka terpaparnya kanker serviks di Indonesia menjadi alasan kenapa vaksin kanker serviks ini penting. Apalagi sebagai mahasiswi, menjaga kesehatan juga menjadi keharusan, yang harapannya mahasiswi sebagai agent of changes bisa tetap terus melakukan perubahan-perubahan yang tentunya kesehatan mereka perlu diperhatikan.
Mahasiswi juga sebagai contoh bagi masyarakat awam, yang kurang adanya edukasi tentang kanker serviks ini, dengan menggerakkan wajib vaksin kanker serviks bagi mahasiswi, akan tercetak generasi-generasi yang tanggap juga sehat. Masyarakat luar  dapat terpengaruh untuk juga melakukan vaksinasi HPV, sehingga terbentuk kesehatan kelompok, yang juga akan berdampak pada penurunan angka terpapar kanker serviks di Indonesia.
KATA KUNCI: Kanker Serviks, Urgensi, Vaksin HPV
DAFTAR PUSTAKA