Mohon tunggu...
Ninda Triana
Ninda Triana Mohon Tunggu... -

Masih menjadi penyanyi aktif di kamar mandi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Jokowi Bisa Tegas Juga

24 Juni 2014   00:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:28 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Calon Presiden dari PDIP, Joko Widodo atau biasa dipanggil Jokowi, memang merupakan seorang tokoh yang kalem, terkesan klemar-klemer, dan tampaknya sulit diandalkan karena tubuhnya yang kurus. Namun pada debat capres ketiga kemarin, ia mengeluarkan pernyataan menarik yang mampu mengubah pandangan seseorang tentang dirinya.

Seperti yang kita ketahui bahwa debat ketiga kemarin memiliki tema tentang Politik Internasional dan Ketahanan Nasional yang dikatakan sebagai ‘makanan’ sehari-hari Prabowo. Meskipun begitu, Prabowo justru dinilai kembali melakukan blunder karena kembalimengungkapkan kebocoran, lebih lagi ia kembali setuju dengan konsep yang ditawarkan oleh Jokowi soal TKI sehingga menuai kritikan di twitter.

Sebaliknya, Jokowi justru mendapatkan sambutan serta apresiasi di twitter setelah debat dilaksanakan. Apresiasi dari pengguna twitter tersebut ditujukan kepada satu pernyataan Jokowi yang menunjukkan bahwa dirinya juga bisa tegas, tidak seperti anggapan orang selama ini. Pernyataan tersebut ia keluarkan ketika Prabowo menanyakan bagaimana sikap Jokowi seandainya ada wilayah nasional yang diduduki. Dengan jawaban pasti, Jokowi menjawab "Kalau wilayah (yang diduduki) itu sudah jelas milik kita, kita buat 'ramai'. Jangan kira saya tidak tegas, saya bisa tegas, apabila mereka sudah menduduki wilayah,"

Bahkan jauh sebelum menjadi capres, Jokowi telah membuktikan bahwa dirinya merupakan sosok yang tegas, terbukti dari kinerjanya ketika ia menjadi walikota Solo. Ia memilih untuk menolak rencana pembangunan mal di atas lahan bekas Pabrik Es Saripetojo, Purwosari Solo, meskipun saat itu menuai polemik dengan Bibit Waluyo. Penolakan Jokowi tersebut merupakan pembuktian Jokowi akan komitmen untuk mengedepankan kepentingan rakyat, bukan kepentingan penguasa.

Awalnya Jokowi tidak menjelaskan apakah maksud dari kata “ramai” yang ia sebutkan pada debat, tetapi kemudian ia memberikan penjelasannya kepada para wartawan. Ia mengatakan bahwa yang ia maksud ramai jika ada wilayah yang diduduki oleh asing itu adalah perang. Pernyataan tersebutlah yang juga membuat Jokowi dipuji-puji oleh para pengguna twitter, tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga beberapa public figure.

Sebagai seorang capres, konsep ketegasan milik Jokowi juga cukup menarik. Ia menganggap bahwa ketegasan tersebut tidak dapat dilihat dari postur tubuh, melainkan dari tindakan. Karena itulah pernyataan dirinya kemarin juga menjadi bukti untuk masyarakat luas bahwa seorang Jokowi merupakan sosok yang tegas, namun tetap ramah dan dekat dengan rakyat kecil.

Jawaban Jokowi terkait pendudukan wilayah oleh bangsa asing tersebut dinilai dapat menjawab keraguan publik terhadap dirinya, sekaligus dapat juga menyampaikan bahwa Jokowi menganggap nasionalisme serta keutuhan negara itu merupakan harga mati. Awalnya saya juga sempat meragukan ketegasan dari sosok Jokowi itu sendiri, namun setelah saya mendengar jawaban tegas dari Jokowi, serta mengetahui konsep ketegasan beliau, maka kini saya tidak meragukan lagi ketegasan serta kemampuan beliau untuk memimpin negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun