Mohon tunggu...
Nindasari
Nindasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya mahasiswa Ilmu Komunikasi dengan fokus studi Komunikasi Massa Digital, dan saya menyukai hal-hal terkait jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Teknologi AI dalam Jurnalisme: Tantangan atau Peluang?

21 Oktober 2023   14:57 Diperbarui: 21 Oktober 2023   15:50 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi dari konvensional menjadi digital memengaruhi munculnya kecerdasan buatan atau AI. Beritagar.id, situs berita pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi AI (Artificial Intelligence). 

Saat ini, teknologi AI telah mampu memengaruhi bagaimana cara produksi berita. Di masa depan, mungkin AI juga mampu menjejali distribusi maupun konsumsi berita (Marconi, 2020, h. 36). Perusahaan media biasanya memanfaatkan teknologi AI untuk mengumpulkan informasi dengan lebih instan. Secara otomatis, proses pengumpulan informasi menjadi lebih menghemat waktu.

Para jurnalis memanfaatkan AI sebab kemampuannya dalam mendapatkan data dengan akses sulit. Beberapa jurnalis juga merasa tertarik dengan teknologi AI untuk memverifikasi konten atau artikel. Merujuk pada pernyataan tersebut, teknologi AI sangat bermanfaat bagi bidang jurnalisme. Di balik itu, hingga saat ini belum terdapat kode etik penggunaan AI dalam jurnalisme.

Beritagar.id umumnya memanfaatkan teknologi AI dalam menyajikan berita hasil pertandingan sepak bola (Putranto & Utoyo, 2022, h. 88). Hal tersebut tentu saja akan sangat bermanfaat bagi situs Beritagar.id. Dengan menggunakan teknologi AI, kecepatan mendapatkan data tak lagi dapat diragukan. Teknologi tersebut akan sangat bermanfaat bagi jurnalis data jika dikelola dengan baik.

Terdapat tiga tren jurnalisme masa depan yaitu, Real Time Web, Big Data dan Intelligent Device (Widodo, 2020, h. 56-57). Kemungkinan jurnalisme masa depan akan sangat bergantung pada penggunaan teknologi kecerdasan buatan. Sehingga, media semakin dituntut untuk memproduksi berita dengan sangat cepat dan akurat. Media harus dapat mengadaptasi dan memanfaatkan berbagai teknologi yang semakin canggih.

Ketidakmampuan media dalam mengadaptasi teknologi akan berdampak pada tenggelamnya media tersebut. Perkembangan teknologi telah mengubah berbagai sisi kehidupan di masyarakat. Masyarakat akan cenderung menikmati media yang lebih praktis, akurat dan menarik. Namun, perusahaan media harus tetap mempertahankan kredibilitas dari produk beritanya.

Terdapat dua gaya jurnalisme di masa depan yaitu, Curative Journalism dan Hyperlocalisation. Sesuai dengan fungsinya, situs Beritagar.id termasuk dalam Curative Journalism. Curative Journalism merupakan tempat untuk menemukan data yang berasal dari berbagai sumber. Sehingga, pembaca dapat menemukan berita secara cepat dan akurat dalam dalam Curative Journalism. Meskipun demikian, Curative Journalism tetap menekankan pada berbagai kode etik dalam bidang jurnalistik.

NewsWhip juga merupakan salah satu situs yang memanfaatkan teknologi AI (Artificial Intelligence). Situs NewsWhip dapat bermanfaat dalam mengumpulkan dan menyimpulkan data secara daring. NewsWhip menjadi perusahaan teknologi yang berfokus pada analisis dan pemantauan konten media sosial. Oleh karena itu, jurnalis dalam memproduksi berita dapat memanfaatkan situs NewsWhip.

Dengan memanfaatkan situs NewsWhip, jurnalis dapat lebih memaksimalkan hasil kinerjanya. Bahkan, jurnalis juga dapat lebih mengoptimalkan strategi konten menggunakan data yang tersedia. Kemungkinan NewsWhip juga mampu menganalisis kinerja konten yang diproduksi maupun konten dari pesaing. Oleh karena itu, situs NewsWhip akan sangat bermanfaat bagi suatu Curative Journalism.

Perkembangan dalam bidang jurnalisme akan terus berjalan seiring dengan perkembangan teknologi. Bahkan AI mampu menciptakan robot yang dapat menulis berita layaknya seorang jurnalis. Nampaknya, di masa depan akan banyak robot yang mampu menulis berita. Hal tersebut dilansir dari  Reuters Institute of Journalism Research pada tahun 2018 (Putranto & Utoyo, 2022, h. 89).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun