Keong mas merupakan hama penting pada tanaman padi. Serangan hama keong mas banyak terjadi pada anakan tanaman padi atau pada fase vegetatif, sedangkan betina dewasa meletakkan telurnya pada fase generatif. Keong mas memerlukan waktu antara 2-2,5 bulan dalam satu kali siklus hidupnya dan dapat mencapai umur kurang lebih 3 tahun.
Selain keong mas, walang sangit juga merupakan hama potensial yang pada waktu-waktu tertentu dapat menjadi hama penting yang menyebabkan kehilangan hasil panen mencapai 50%. Hal ini dikarenakan walang sangit menyebabkan peningkatan perubahan warna biji pada padi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University yang beranggotakan Fadrian Difa Athallah (Budidaya Perairan), Faiz Poetra Rianto (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan), Ninda Riska Amiati (Teknologi Hasil Perairan), Najah Mahmudi Rangkuti (Manajemen Sumberdaya Perairan), Nurbaiti Santika Prima (Proteksi Tanaman), Muhammad Ramdan (Manajemen Sumberdaya Perairan), Syifa Nuzullia Salsabiil (Teknologi Hasil Perairan), Elena Cendania (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan), Hiqfitru Ahmady Putra (Ilmu dan Teknologi Kelautan), dan Sintesa Windi Rahmawati (Teknologi Produksi Ternak) dengan Dosen Pembimbing Lapang Fajar Maulana, S.Pi., M.Si. mengadakan penyuluhan pengendalian hama keong mas dan walang sangit pada tanaman padi di Desa Tlogorejo.
Penyuluhan ini dilaksanakan pada pagi hari, Senin (10/07/2023) di Balai Desa Tlogorejo, Kecamatan Bonorowo, Kabupaten Kebumen yang dihadiri oleh Kelompok Tani Ayem dan Kelompok Tani Selamet.
"Alat yang digunakan untuk membuat perangkap cukup sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh para petani. Harapannya para petani dapat mendengar, melihat, dan melaksanakan apa yang didapatkan dari penyuluhan yang diberikan mahasiswa KKN." tutur Munawir selaku perwakilan dari perangkat Desa Tlogorejo.
Demonstrasi penyuluhan hama keong mas dilakukan oleh Nurbaiti Santika dengan menggunakan buah pepaya, batang, atau daunnya yang diletakkan di atas seser/jaring untuk menjerat keong mas. Pada praktiknya, penempatan seser diusahakan pada pinggiran ataupun genangan air, sehingga keong mas dapat berkumpul untuk memakan umpan tersebut.
Pengendalian walang sangit dilakukan dengan membuat perangkap dari keong mas yang ditusuk menyerupai sate kemudian dimasukkan pada botol air mineral. Bagian bawah botol diberi larutan sabun untuk membunuh walang sangit. Perangkap sebaiknya diletakkan di pinggir sawah untuk menjebak hama dengan aroma kuat yang keluar dari keong mas.
"Praktik yang dilakukan untuk mengendalikan hama walang sangit cukup mudah, sehingga dapat diterapkan oleh para petani untuk mengatasi hama tersebut." ucap Sugeng Priyono selaku ketua Kelompok Tani Selamet di Desa Tlogorejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H