Mohon tunggu...
Ninda Ratri Pratama Ningrum
Ninda Ratri Pratama Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa PIAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Menginjak Remaja? Disitulah Cinta Monyet Mulai Bersemi

14 November 2018   11:29 Diperbarui: 14 November 2018   11:32 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Masa remaja sendiri dibagi menjadi 3 yaitu remaja awal  (11-13), remaja pertengahan (14-16)  dan remaja akhir (17-20). Pada masa remaja ini anak tidak dapat dikatakan sebagai orang dewasa maupun anak-anak.  Di usia ini para remaja mulai mencari jati diri mereka.  Dan terkadang mereka lebih percaya dan dekat dengan teman dibandingkan dengan orang tuanya.  Selain itu di usia remaja mereka mulai menyukai lawan jenis. Hal seperti ini adalah sesuatu yang dianggap normal yang dialami oleh para remaja. Kemudian munculnya salah satu nama yang mencirikan anak remaja dalam hal percintaan, yaitu cinta monyet.. Cinta monyet ini juga dianggap wajar bagi sebagian orang tua.  Pada remaja masa awal biasanya mereka sudah mulai mengenal percintaan dan romantisme dengan lawan jenisnya. Hal ini dianggap wajar dikarenakan setiap manusia memiliki perasaan cinta semenjak anak masih kecil.  Walaupun terkadang banyak anak yang sudah menganggap serius hubungannya namun ada juga yang mengatakan bahwa mereka belum pernah bertemu berdua atau yang sering disebut kencan.  Pada tahap ini orang tua perlu memahami perkembangan anak dan bagaimana memberikan pengasuhan yang baik saat munculnya cinta monyet pada usia remaja.   Orang tua harus mengetahui apa yang harus dilakukan pada masa tersebut.  Orang tua harus mengakui bahwasanya perasaan cinta yang dialamai anak adalah sesuatu yang timbul secara alami.  Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa orang tua telah berhasil membesarkan anaknya sesuai dengan perkembangannya.  Namun, terlepas dari semua itu banyak orang tua yang merasa khawatir pada anak remajanya yang sudah mengenal percintaan.  Maka dari itu banyak dari mereka yang melarang anaknya untuk sering berinteraksi dengan lawan jenisnya.  Nah, salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua dalam menghadapi cinta monyet pada anak adalah komunikasi, karena komunikasi adalah faktor yang sangat penting bagi orang tua dan anak. Dengan komunikasi orang tua akan tahu apa saja yang dialami anak di sekolah maupun diluar sekolah. Komunikasi ini juga dapat menjadikan tempat anak untuk curhat dan menjalin kelekatan dengan orang tua. Orang tua juga harus menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya, peran orang tua disini tidaklah hanya mendidik dan memenuhi kebutuhan anak, namun orang tua juga dapat menjadi teman bagi anak, menjadi sahabat bagi anak ataupun menjadi guru bagi anak.  Dengan demikian anak akan merasa bahwa mereka mempunyai teman untuk bisa diajak berbicara setiap waktu.  Dan mereka tidak akan merasa sungkan untuk curhat atau cerita pada orang tua, karena jika anak merasa malu dan sungkan untuk curhat ke orang tua, maka anak akan melampiaskannya dengan curhat kepada teman sebayanya. Seperti yang kita tahu bahwa teman sebayanya pastinya tidak semua memberikan nasehat yang positif.  

Selamat membaca, semoga bermanfaat!!! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun