Hallo calon – calon guru yang luar biasa, selalu ceria dan bahagia. Kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan membahas tentang teori pembelajaran yang bertolak belakang yaitu teori behaviorisme versus kontruktivisme. Teori ini adalah teori yang harus diketahui oleh guru dan calon-calon guru agar dapat memberikan yang terbaik  bagi para peserta didiknya. Nah mari kita cari tau apa maksud dari 2 teori tersebut, yang akan kita kupas dala artikel berikut ini.
Apakah teori behaviorisme itu???
Behaviorisme adalah sebuah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi jasmani dan rohani dengan mengabaikan aspek mental. Behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat dan minat dalam pembelajaran. Teori behaviorisme hanya menekankan pada perilaku atau tingkah laku yang diamati. Teori ini menjelaskan bahwa belajar itu adalah proses perubahan yang dapat diamati, di ukur dan dinilai secara nyata. Perubahan yang dialami dapat dilihat melalui rangsangan yang menimbulkan respon (reaksi). Dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami peserta didik dalam hal kemampuan untuk bertingkah laku. Seseorang dapat dianggap telah belajar jika mereka mampu untuk menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Contohnya jika awalnya seorang anak tidak bisa menulis lalu dibimbing secara terus menerus dan membawa perubahan pada peserta didik yang menjadikan dia bisa menulis maka dia telah dikatakan belajar dan mengalami perubahan. Menurut teori ini yang paling penting adalah stimulus dan respon. Stimulus adalah sesuatu yang diberikan guru kepada siswa sedangkan respon adalah tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan.
Ciri – ciri teori behaviorisme Â
1. Bersifat mekanistik
2. Menekankan pentingnya latihan
3. Menekankan peranan lingkungan
4. Menekankan pembentukan respon
5. Mengutamakan bagian-bagian terkecil
Tujuan teori behaviorisme
1. Perubahan tingkah laku
2. Membiasakan siswa untuk dapat memberikan tanggapan dalam apa yag diberikan guru
Kelebihan teori behaviorisme
1. Guru dapat menyusun bahan pelajaran untuk siswa secara sistematis
2. Guru tidak banyak memberikan ceramah
3. Guru lebih banyak meberikan contoh-contoh
4. Membiasakan guru untuk bersikap lebih peka dan jeli
Kekurangan teori behaviorisme
1. Memandang belajar sebagai kegiatan langsung
2. Proses belajar bersifat mekanis sehingga seperti robot
3. Proses belajar manusia dianalogikan seperti hewan
Apakah yang dimaksud teori konstruktivisme???
Teori yang akan dibahas selanjutnya adalah teori konstruktivisme, berbeda dengan teori yang pertama teori ini bertolak belakang dengan teori behaviorisme, mengapaa? Karena teori ini menekankan perubahan perilaku pada pelajar, contohnya dari yang tidak diketahui akan menjadi diketahui. Dalam teori ini menekankan pada peserta didik untuk dapat aktif membangun konsep baru. Teknik ini membebaskan peserta didik untuk memanfaatkan teknik belajar, asalkan tujuan belajarnya dapat tercapai. Teori ini lebih menekankan pada proses daripada hasil. Dalam proses belajar Hasil belajar akan mempengaruhi perkembangan pola pikir seseorang. Belajar menurut teori ini tidak hanya dengan menghafal melainkan mengkonstruksi pengetahuan. Pengetahuan bukanlah hasil dari pemberian orang lain melainkan pengetahuan adalah proses yang didapatkan dalam belajar.
Ciri – ciri teori konstruktivisme
1. Proses belajar harus mendorong adanya kerjasama
2. Peserta didik harus lebih aktif
3. Menyusun pembelajaran yang menantang bagi peserta didik
4. Memunculkan masalah yang relevan
Tujuan teori konstruktivisme
1. motivasi bahwa belajar penting adalah tanggungjawab daripada siswa
2. mengembangkan pengetahuan siswa untuk bisa mengajukan pertanyaan
3. Membantu siswa memngembangkan konsep secara lengkap
Mengembangkan kemampuan siswa untuk lebih mandiri
Menekankan pada proses belajar
Kelebihan teori konstruktivisme
1. Memberikan pengetahuan baru
2. Peserta didik terlibat secara langsung
3. Peserta didik dapat mudah berinteraksi
4. Mereka akan mudah ingat, paham dan yakin sehingga menghasilkan semangat dalam belajar
Kekurangan teori konstruktivisme
1. Peserta didik membuat pengetahuan dengan ide masing-masing, alhasil pendapat mereka akan berbeda – beda
2. Peserta didik diupayakan untuk membangun pengetahuan sendiri.
3. Kondisi sekolah maaempengaruhi keaktifan siswa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H