Mohon tunggu...
Ninda Ratri Pratama Ningrum
Ninda Ratri Pratama Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa PIAUD

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Traditional Standardized Testing and Authentic Assesment

9 April 2017   22:41 Diperbarui: 9 April 2017   22:48 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum mengulas lebih dalam dari traditional standardized testing and authentic assesment, saya akan membahas sedikit tentang Evaluasi, karena artikel ini berkaitan dengn evaluasi, khususnya evaluasi pada anak usia dini. Apa sih evaluasi itu?

Evaluasi secara singkat berarti penilaian atau pengukuran, sedangkan secara istilah adalah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Hal yang di evaluasi adalah berkaitan dengan pembelajaran. Tanpa adanya evaluasi sulit untuk bisa mengetahui apakah usaha belajar yang dilakukan seseorang telah mencapai apa yang diharapkan. 

Evaluasi memiliki tujuan untuk mengetauhi kemajuan belajar siswa dan tindakan apa yang harus dilakukan agar siswa dapat mencapai kemajuan yang optimal. Didalam evaluasi terdapat 2 metode yang digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran dalam Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu Traditional Standardized testing dan authentic assesment. Apa sih sebenarnya maksud dari metode itu? Nah, artikel iniakan membahas secara singkat pengertian dari kedua metode diatas.

1. Traditional Standardized testing?

Sesuai dengan namanya Traditional adalah tes yang telah ada sejak zaman dahulu atau turun temurun. Model tes ini bertujuan untuk mengukur perbedaan kemampuan anak dalam menyelesaikan suatu tugas. misalnya anak diminta untuk menggelompokan bangun ruang sesuai dengan kelompoknya.

Sebagaimana tes-tes yang lainnya dalam metode traditional standardized testing juga memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:

Kelebihan : Model tes ini dapat digunakan untuk tes perbandingan kemampuan anak berdasarkan standar norma dan dapat memberikan informasi perkembangan individu.

Kelemahan :Tes yang digunakan dalam model ini hanya bisa dilakukan kurang lebih 3 kali dalam 1 tahun dikarenakan mahalnya biaya yang harus dilakukan, karena tes ini banyak mengalami kegagalan pada saat menjawab kebutuhan-kebutuhan praktis dikelas.

2. Authentic Assesment

Model yang kedua adalah Authentic Assesment, arti dari authentic adalah nyata sedangkan arti dari assesment adalah sama dengan evaluasi yaitu penilaian.  jadi yang dimaksud dari metode ini adalah metode yang berguna untuk menjawab kelemahan-kelemahan dalam metode yang timbul dari tes traditional standardized testing secara nyata. 

Berbeda dengan metode yang pertama, yang hanya bisa dilakukan oleh guru,  metode ini dapat dilakukan oleh guru atau orang tua. Misalnya penilaian yang dilakukan di rumah atau lingkungan. Jenis penilaian yang digunakan juga bermacam macam seperti observasi atau pengamatan, portofolio ataupun penilaian guru. sebagai seorang guru atau orang tua perlu mempersiapkan diri untuk mengamati yang terjadi pada setiap tahap perkembangan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun