Anak usia dini adalah anak yang selalu bisa menarik perhatian orang dewasa, dari mulai tingkah laku yang lucu, unik yang bisa membuat orang dewasa senang, tapi ada juga yang dari mereka bukan malah membuat senang melainkan justru membuat orang dewasa jengkel. Hal itulah yang dinamakan karakteristik. Bicara karakteristik, mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa selalu memiliki karakteristik yang berbeda. Bahkan anak yang kembar sekalipun yang berasal dari orang tua yang sama tidak mempunyai karakteristik yang sama pula. Untuk orang tua harus lebih bersabar menghadapi anak-anak yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Inilah beberapa karakteristk yang ada pada anak usia dini :
1. Realistis
Anak yang memiliki karakteristik seperti ini adalah anak yang menyukai benda-benda nyata. Anak ini akan lebih bisa memahami dengan cara diberikan contoh dari benda-benda yang nyata agar anak tidak menerawang atau hanya berangan-angan. Ciri : karakteristik anak realistis adalah mereka menyukai hal-hal yang nyata; jelas; Â sistematis dan objektif, tidak begitu menyukai hal-hal formal, selalu mendahulukan hasil, tidak suka bertele-tele.
2. Investigatif
Ciri-ciri anak yang memiliki karakteristik investigasi adalah :
- Mengedepankan observasi (pengamatan),
- Suka mempermasalahkan perbedaan
- Selalu ingin tau
- Tidak suka dengan aktivitas sosial
- Tidak suka dengan aktivitas yang diulang-ulang
- Tida suka mempengaruhi orang lain
3. Artistik
Ciri – ciri anak artistik adalah ;
- Menyukai hal-hal yang bebas
- Kemampuan akademiknya rendah
- Ambigu
- Menyukai hal yang berubah-ubah
- Tidak suka hal yang terstruktur
4. Sosial
Anak yang memiliki karakteristik sosial adalah anak yang mempunyai kelebihan dalam  berinteraksi  dengan sesama, dia memilki jiwa sosial yang tinggi. Anak yang bersifat sosial lebih mementingkan kepentingan umum daripada pribadi.
5. Wirausahawan
6. Konvensional
Ciri – ciri :
- Sangat sistematis
- Sangat eksplisit
- Sangat terstruktur
- Sangat menaati aturan
Inilah beberapa karakteristik anak usia dini yang perlu diketahui, untuk para orang tua jangan salahkan anak yang sering membuat jengkel , karena setiap anak mempunyai karakateristik berbeda dan kelebihan masing-masing.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H