Mohon tunggu...
Ninda Puji Astuti
Ninda Puji Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan Manajemen Pendidikan S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fungsi, Prinsip, dan Tahapan Manajemen Kurikulum dalam meningkatkan Kualitas Pendidikan

26 Desember 2021   15:27 Diperbarui: 26 Desember 2021   15:50 4560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah suatu yang hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menjamin masa depan seseorang. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang maka akan dianggap mempunyai masa depan yang baik, seperti mudah dalam mencari pekerjaan. 

Setiap orang tentu ingin mendapat yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas nantinya akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas pula. 

Namun, di Indonesia belum mampu menuju peningkatan kualitas, sebaliknya masih bertutat pada kuantitas semata. Masalah ini juga disebabkan oleh kesalahan penerapan kurikulum dalam lembaga pendidikan.

Kebanyakan orang mungkin beranggapan bahwa kurikulum hanyalah sebatas pengaturan jadwal pelajaran dan mengajar guru saja. Namun hakikatnya kurikulum adalah mengatur dan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang ada dalam lembaga pendidikan. 

Baik jadwal, penempatan guru pengaturan sarana prasarana, dll. (Suderajat, 2005). Untuk meningkatkan kualitas pendidikan juga diperlukan adanya manajemen pendidikan. 

Manajemen pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam mengelola pendidikan agar efektif serta mendapatkan output yang baik. Manajemen kurikulum adalah salah satu manajemen pendidikan yang perlu diterapkan dengan baik agar pendidikan di Indonesia mampu menuju peningkatan kualitas.

Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari siswa. Dengan demikian kurikulum dalam pengertian yang lama lebih menekankan pada isi pelajaran. 

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Nana Syaodih yaitu bahwa konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktek pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru kepada siswa (Sukmadinata, 1997).

Dalam Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa "Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar."(Hamalik, 2007).  Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah (Sudjana, 1989).

Depdiknas dalam Syafarudin mengartikan manajemen kurikulum sebagai suatu proses mengarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sebagai tolak ukur pencapaian tujuan pengajaran oleh pengajar (Syafarudin, 2005).

Dalam melaksanakan manajemen kurikulum maka ada 5 prinsip yaitu :

  • Produktivas, hasil dalam kegiatan kurikulum dan pertimbangan bagaiman peserta didik harus mendapat hasil belajar sesuai tujuan kurikulum.
  • Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
  • Kooperatif, untuk mencapai tujuan kurikulum maka diperlukan kerja sama yang positif dari semua pihak yang terlibat.
  • Efektivitas dan Efisiensi, dalam rangka mencapai tujuan kirikulum maka perlu memperhatikan efektivitas dan efiensi supaya mendapat hasil yang berguna dengan tenaga, biaya, dan waktu yang relatif singkat.
  • Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.

Selain prinsip, manajem kurikulum juga memiliki banyak fungsi yang diantaranya :

  • Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum.
  • Meningkatkan keadilan serta kesempatan bagi perserta didik dalam mencapai hasil belajar yang maksimal.
  • Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan serta lingkungan peserta didik.
  • Meningkatkan efektivitas kinerja guru dan aktivitas peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar.
  • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengembangan kurikulum.

Setelah mengetahui prinsip dan fungsi, yang tidak kalah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan yaitu implementasi manajemen kurikulum. Implementasi kurikulum terdiri dari 4 tahap yaitu perencaan, pengorganisasian, implementasi, dan evaluasi.

  • Perencanaan Kurikulum, perencanaan adalah kegiatan untuk menyusun kegiatan di masa depan serta menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai kedepannya. Perencanaan kurikulum ini berfungsi sebagai pedoman atau alat manajemen yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber individu yang diperlukan, media pembelajaran yang digunakan, tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga dan sarana yang diperlukan, sistem monitoring dan evaluasi, peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan manajemen lembaga pendidikan. Di samping itu, perencanaan kurikulum juga berfungsi sebagai pendorong untuk melaksanakan sistem pendidikan sehingga mencapai hasil optimal (Rusman, n.d.).
  • Pengorganisasian Kurikulum, organisasi kurikulum merupakan desain bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
  • Pelaksanaan Kurikulum, merupakan penerarapan program kurikulum yang telah direncanakan dan dikembangan sebelumnya. Dalam proses penerapan juga dilakukan penyesuaian terhadap lingkungan dan karakteristik peserta didik. Kegiatan yang paling tepat dalam penerapan kurikulum adalah kegiatan pembelajaran di kelas. Guru berperan sebagai pelaksana kurikulum serta kepala sekolah sebagai supervisi yang bertujuan untuk membantu guru merencanakan dan mengatasi kesulitan yang dihadapai selama penerapan kurikulum.
  • Evaluasi Kurikulum, pengawasan dan evaluasi bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah diterapkan. Evalusi kurikulum dilakukan pada komponen pokok diantaranya adalah evaluasi tujuan pendidikan, isi/materi kurikulum, strategi pembelajaran, dan program penilaian.

            Manajemen kurikulum adalah kegiatan pengelolaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan atau implementasi, serta evalusi yang bertujuan supaya peoses pendidikan berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen memiliki banyak fungsi, selain fungsi manajemen kurikulum juga memiliki 5 prinsip yaitu produktivitas, demokratisasi, kooperatif, efektivitas, dan mengarahkan visi, misi, serta tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum. Terlaksananya manajemen kurikulum yang sesuai dengan prinsip, fingsi, serta tahapan yang tertara maka akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Daftar Pustaka

Hamalik, O. (2007). Manajemen Pengembangan Kurikulum. PT Remaja Rosda Karya.

Khoirudin, M. A. (2013). Manajemen Kurikulum dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Rusman. (n.d.). Manajemen Kurikulum.

Suderajat, H. (2005). Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Cipta Cekas Grafika.

Sudjana, N. (1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. PT Sinar Baru.

Sukmadinata, N. S. (1997). Pengembangan Kurikulum, Teori, dan Praktek. PT Remaja Rosda Karya.

Syafarudin. (2005). Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Ciputat Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun