a. Tahap Pembukaan Tahap ini biasanya diawali dengan berdoa dan menenangkan pikiran anak, tujuannya agar anak bisa menikmati kegiatannya sehingga mencapai hasil yang diharapkan.
  b. Tahap Peralihan Pada tahap ini kelompok mulai terbentuk dan anak mulai mempersiapkan kegiatannya.
  c. Tahap Kegiatan Pada tahap ini, anak mulai berbagi pengalaman masing-masing yang kemudian dikaitkan kegiatan mereka saat itu.
  d. Tahap Pengakhiran Pada tahap ini mulai mendiskusikan mengenai kemampuan anggota kelompok dalam menerapkan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari yang telah diberikan ketika proses bimbingan.
2. Balok
Puspitaningrum dan Wahyuningsih (2016) menyatakan keterampilan motorik halus menggunakan otot halus pada kaki dan tangan. Gerakan ini memerlukan kecepatan, ketepatan, dan keterampilan menggerakkan. Gerakan tersebut memerlukan koordinasi yang cermat. Dimana hal tersebut sesuai dan bisa diperoleh ketika anak bermain balok.
3. Puzzle
Puzzle merupakan alat permainan edukatif yang juga dianggap efektif untuk mengembangkan motorik halus anak. Ketika anak bermain puzzle, ada beberapa keterampilan yang akan dilatih, dimana keterampilan tersebut berhubungan erat dengan keampuan motorik halus. Keterampilan tersebut meliputi :
  a. Meniru gambar puzzle.
  b. Memberi warna gambar-gambar puzzle.
  c. Menggunting mengikuti garis lurus dan lingkaran.