Mohon tunggu...
Ninda Lena
Ninda Lena Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

"The Power of" Kerupuk

29 November 2017   12:58 Diperbarui: 29 November 2017   13:11 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, industri pangan sering dipandang sebelah mata. Beberapa makanan tradisional yang dikerjakan oleh pengusaha-pengusaha kecil banyak yang hanya sekedar mengemas dan melupakan fungsi-fungsi dari sebuah kemasan dalam persaingan pasar saat ini. Padahal di era global ini, pesaingan dagang semakin ketat dengan masuknya produk-produk asing dengan kemasan yang menarik dengan harga bersaing, membuat produk indonesia kalah bersaing dalam mendapatakan kepercayaan dari konsumen akan kualitas produk.

Kerupuk adalah salah satu makanan khas Indonesia yang sangat diminati banyak orang baik dari golongan menengah kebawah hingga menengah ke atas, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Kerupuk dibuat dari bahan-bahan sederhana tapi membuat setiap makanan terasa lengkap. sebenarnya kerupuk adalah makanan ringan, tapi teryata peluang berbisnis kerupuk sangat besar. Tidak heran sampai saat ini bisnis kerupuk masih banyak diproduksi dan peminatnya semakin banyakr. Melihat dari kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia yang menggunakan kerupuk sebagai pelengkap makanan, menjadikan suatu gagasan awal dalam menciptakan suatu kegiatan usaha terhadap kerupuk.

Lokasi pembuatan kerupuk ini berada di Desa Giriklopomulyo,Dusun lV RT/RW 004/002 kec. Sekampung,kab.Lampung Timur. Dengan modal awal sekitar 1 juta rupiah dan masih menggunakan peralatan masak sendiri dan masih dikerjakan oleh keluarga.Kerupuk ini dibuat dari bahan-bahan sederhana dan diproses dalam waktu yang tidak terlalu lama tapi memiliki nilai jual yang lumayan dan diminati banyak orang khususnya masyarakat menengah ke bawah.

Proses pembuatan kerupuk dari bahan mentah hingga menjadi kerupuk siap jual dan konsumsi. Mengolah bahan baku berupa tepung tapioka, terigu,garam,ikan laut dan penyedap rasa  hingga menjadi kerupuk siap goreng. Home industri ini mampu memproduksi kerupuk sebanyak 25 kg perharinya . cara pembuatannya pun cukup mudah yaitu tepung terigu diberi air secukupnya hingga terlihat seperti bubur kemudian di ulenin dan dicetak,alat pencetaknya pun sangat sederhana hanya menggunakan kepala serok yang dilepas dari kayunya setelah dicetak kerupuk tersebut di kukus selama 15 menit kemudian tiriskan lalu jemur dibawah terik matahari selama dua hari,kegitan produksi sangat dipengaruhi oleh cuaca,ketika cuaca tidak bersahabat maka proses penjemuran akan terganggu dan memerlukan waktu lama.Tahap terakhir yaitu menggoreng kerupuk hingga siap kemas.

Berbisnis kerupuk menjadi pilihan Bapak Guntoro sejak tahun 2000.Modal awal pak Guntoroo  sekitar Rp. 1 juta yang digunakan untuk membeli bahan baku.Usaha dan kerja keras bapak dua orang anak ini akhirnya membuahkan hasil.Pak Guntoro menekuni bisnis ini hanya bersama keluarga dan dibantu salah satu kerabatnya yang bernama pak Sukijo,yang bertugas untuk membantu mengolah kerupuk dari bahan mentah menjadi kerupuk siap konsumsi.Keuntungan bersih yang dihasilkan dari produksi kerupuk ini sekitar 300-400 perhari. Dari keuntungan yang dihasilkan saat ini pak Guntoro   bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai sarjana.

Jenis kerupuk yang paling diminati adalah kerupuk ikan berbentuk bulat dan kerupuk gendar adalah sejenis krupuk kulit berbentuk kotak dan berwarna coklat. Harga yang dipatok untuk 1 bungkus kerupukyang kecil adalah Rp.1.500/bungkus dan yang ukuran besar Rp.4.500/bungkus.

Kerupuk-kerupuk buatan pak Guntoro dipasarkan ke warung- warung di beberapa desa dan pasar desa.Tips-tips kerupuk pak Guntoro yang masih diminati hingga saat ini karena pak Guntoroselalu menjaga kualitas dan kuantitas kerupuk yang diproduksinyaMemulai bisnis kerupuk sebenarnya tidak terlalu sulit, paling tidak siapapun yang mau terjun langsung di bisnis ini harus mempunyai sifat pantang menyerah. Yang paling penting dalam wirausaha adalah niat dan punya keinginan untuk maju. Seperti yang dilakukan pak  dan istri, walaupun usaha mereka nyaris gulung tikar tapi mereka tetap yakin bahwa bisnis yang mereka geluti akan tetap bertahan dan bisa maju seperti yang mereka harapkan. Jadi kalau mereka bisa kita semua pasti bisa !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun