1. Sebelum kemerdekaan
Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, kehidupan rakyat Indonesia berada di tangan penjajah. Para siswa dididik untuk mengabdi kepada kepentingan penjajah. Dikarenakan rasa nasionalisme rakyat Indonesia sangat kuat, akhirnya upaya penjajah perlahan mulai mengalami hambatan. Penanaman rasa nasionalisme ini dipelopori oleh K.H Dewantara pada lembaga pendidikan yang didirikannya yaitu Taman Siswa. Jika dilihat dari sudut pandang BK, hal tersebut merupakan dasar bagi pelaksanaan bimbingan.
2. Dekade 40-an (Perjuangan)
Pada dekade ini lebih mengarah pada merealisasikan kemerdekaan melalui pendidikan. Yang menjadi fokus utama dalam layanan BK adalah masalah kebodohan dan keterbelakangan.
3. Dekade 50-an (Perjuangan)
Pada dekade ini lebih mengarah dalam kegiatan pendidikan yaitu membantu siswa dalam mencapai prestasi meskipun dalam kondisi yang amat darurat.
4. Dekade 60-an (Perintisan)
Pada dekade ini keadaan politik sedang kacau dikarenakan adanya pemberontakan G 30 S/PKI yang terjadi pada tahun 1965. Akan tetapi, pada tahun selanjutnya muncullah Orde Baru yang mulai bertahap dalam merintis ke arah terwujudnya sistem pendidikan nasional.
5. Dekade 70-an (Penataan)
Munculnya orde baru telah menyadarkan bangsa Indonesia akan kelemahan di masa lalu dan kesediaan memperbaiki di masa mendatang melalui pembangunan. Salah satu penunjang pembangunan nasional adalah pembangunan dalam bidang pendidikan, yang mana pada keadaan tersebut dapat memberikan tantangan dan peluang besar untuk penataan bimbingan dari segi konseptual maupun operasional.
6. Dekade 80-an (Pemantapan)