Apapun metode yang digunakan dan bagaimanapun bahasannya apabila hubungan antara guru dengan anak didiknya tidak harmonis maka tidak akan mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Sebagaimana dalam keluarga misalnya, apabila hubungan orang tua dan seorang anak tidak harmonis maka keluarga tersebut  tidak akan mencapai tujuan bersama yang diinginkan.
Tanggung jawab seorang pendidik dengan anak didiknya sangatlah besar seperti tanggung jawab orang tua terhadap perkembangan anaknya. Maka dari itu, pendidik harus mengetahui perkembangan anak didiknya dalam proses pembelajaran. Diperlukannya juga sikap terbuka dari seorang pendidik dan keaktifan dari peserta didik serta rasa hormat terhadap pendidik agar proses pembelajaran mudah dilaksanakan. Berikut ini merupakan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Guru selaku pendidik hendaknya selalu menjadikan dirinya suri teladan bagi anak didiknya.
2. Di dalam melaksanakan tugas harus dijiwai dengan kasih sayang.
3. Guru wajib menjunjung tinggi harga diri setiap murid.
4. Guru sebaiknya mencegah usaha-usaha atau perbuatan yang menurunkan martabatnya.
5. Guru sebaiknya tidak memberi pelajaran tambahan kepada muridnya sendiri dengan memungut bayaran.
6. Setiap guru dalam pergaulan dengan murid-muridnya tidak dibenarkan mengaitkan persoalan politik yang dianutnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Guru sebagai seorang yang profesional juga memerlukan kode etika yang baik dan benar. Dalam Kode Etik Guru Indonesia dituliskan bahwa guru berbakti membimbing peserta didik untuk membimbing peserta didik seutuhnya. Guru hendaknya memberikan contoh yang baik bagi peserta didiknya karena semua tingkah lakunya akan menjadi panutan bagi peserta didiknya.
Apabila sikap guru tersebut baik maka akan memberikan dampak yang baik pada peserta didiknya dan sebaliknya apabila guru tersebut menunjukkan sikap yang buruk maka akan berdampak buruk pula pada peserta didiknya. Seorang guru harus dapat mempengaruhi dan mengendalikan peserta didiknya, guru harus memiliki sifat terbuka agar dapat menjadi teman bagi peserta didik dan bukanlah menjadi sosok yang ditakuti. Kemudian guru juga harus menghargai keberagaman potensi peserta didik karena tidak semua potensi pada peserta didik sama. Maka, guru harus paham dengan kekurangan atau kelebihan yang dimiliki peserta didik dan menjadikan hal tersebut bukanlah sebagai beban namun sebagai tantangan untuk dirinya.
KESIMPULAN