Puisi bunga gugur merupakan salah satu karya sastra yang sangat terkenal dan disukai banyak orang. Puisi ini ditulis oleh seorang penyair Indonesia yang bernama WS Rendra. Puisi bunga gugur menggambarkan keindahan dan kelembutan bunga yang sedang layu dan gugur dari pohonnya. Namun dibalik keindahan tersebut terdapat pesan yang mendalam tentang kehidupan manusia. Melalui puisi ini, WS Rendra mengajarkan kita untuk menghargai dan mensyukuri setiap momen yang kita miliki dalam hidup.
Puisi bunga gugur diawali dengan gambaran tentang keindahan bunga yang sedang gugur dari pohonnya. Warna-warna bunga yang semula berkilauan kini mulai memudar dan layu. Namun, meski keindahan bunga mulai memudar, hal tersebut tidak membuatnya kehilangan pesonanya. Bunga tetap memancarkan keindahan dan kelembutan yang khasnya. Dari sini, kita dapat belajar tentang betapa pentingnya tetap memancarkan keindahan dan kebaikan meskipun sedang mengalami kesulitan atau penderitaan.
Selanjutnya WS Rendra mengajak kita untuk merenungkan tentang kehidupan manusia.
"Bunga gugur
di atas nyawa yang gugur
gugurlah semua yang bersamanya
Kekasihku.
Bunga gugur
di atas tempatmu terkubur
gugurlah segala hal ihwal antara kita.
Asmara cuma lahir di bumi
(di mana segala berjuang di tanah mati)
ia mengikuti hidup manusia
dan kalau hidup sendiri telah gugur
gugur pula ia bersama-sama."
Seperti pada bait di atas, sama halnya dari bunga yang gugur dari pohonnya, manusia juga akan mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan akhirnya kematian. Namun, meskipun manusia tidak dapat menghindari kematian, namun mereka dapat mewujudkan hidupnya yang bermakna dengan melakukan hal-hal yang baik dan berguna bagi orang lain. Seperti bunga yang memberikan keindahan dan kebaikan selama hidupnya, manusia juga harus berusaha untuk memberikan manfaat bagi orang lain selama hidupnya.
"Ada tertinggal sedikit kenangan
tapi semata tiada lebih dari penipuan
atau semacam pencegah bunuh diri
Mungkin ada pula kesedihan
itu baginya semacam harga atau kehormatan
yang sebentar akan pula berantakan
Kekasihku.
Gugur, ya, gugur
semua gugur
hidup, asmara, embun di bunga -
yang kita ambil cuma yang berguna."
Selain itu pada bait diatas, W. S Rendra juga mengingatkan kita tentang pentingnya mensyukuri setiap momen yang kita miliki dalam hidup. Seperti bunga yang hanya mekar dalam waktu singkat, hidup manusia juga hanya sebentar. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan setiap momen yang kita miliki untuk melakukan hal-hal yang baik dan berharga. Jangan pernah menganggap remeh atau mengabaikan setiap momen yang kita miliki, karena suatu saat kita akan menyesal karena tidak memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Melalui puisi bunga gugur, WS Rendra juga mengajak kita untuk memahami tentang siklus kehidupan yang tidak lepas dari kematian. Bagaikan bunga yang gugur dan menjadi pupuk bagi tanaman lain, manusia juga akan meninggalkan dunia ini dan menjadi kenangan bagi orang-orang yang ditinggalkannya. Namun, seperti bunga yang memberikan manfaat bagi tanaman lain, manusia juga dapat meninggalkan warisan berupa kebaikan dan pengabdian yang akan selalu dikenang oleh orang-orang yang pernah mengenalnya.
Puisi bunga gugur juga menunjukkan kebijaksanaan dan kedewasaan WS Rendra sebagai seorang penyair. Dalam puisi ini, ia tidak hanya mengekspresikan keindahan dan kelembutan bunga, namun juga memberikan pesan mendalam tentang kehidupan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, WS Rendra berhasil menyampaikan pesannya kepada pembaca.
Secara keseluruhan, puisi bunga gugur karya WS Rendra mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai dan mensyukuri setiap momen yang kita miliki dalam hidup. Seperti bunga yang gugur dan meninggalkan pesan yang mendalam, puisi ini juga meninggalkan kesan yang kuat bagi pembaca. Melalui puisi ini, kita dapat belajar tentang kebijaksanaan dan kedewasaan dalam menghadapi kehidupan. Dan seperti bunga yang memberikan keindahan dan kelembutan, kita juga harus berusaha untuk memberikan manfaat bagi orang lain selama hidup kita di dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H