Mohon tunggu...
Nina Tantri
Nina Tantri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ibu dan Bayi Meninggal Siapa yang Salah?

16 Desember 2016   11:35 Diperbarui: 16 Desember 2016   11:54 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelahiran atau fertilitas dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yng nyata dari seorang wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup (Hatmadji,2000). Berdasarkan data survey dari Kelompok Kerja advokasi Kesehatan Ibu dan Balita (KIBBLA) Jember, angka kematian ibu dan bayi di Jember Tinggi. Di Jember angka kelahiran bayi di Jember mencapai 31.667 jiwa. Disetiap 1000 bayi yang lahir setidaknya ada 9 bayi yang meninggal.  Sedangakn disetiap 100.000 ibu melahirkan sedikitnya ada 103 ibu yang meninggal dunia  karena berbagai faktor pada saat melahirkan.  Angkpa kematian bayi di Jember paling banyak terjadi di Kecamatan Silo dengan lebih 100 kasus. Disusul dengan kecamatn lain di Jember yaitu Sukowono, Kalisat, Jenggawah, dan Sumberbaru.

Angka kematian yang tinggi ini dipicu oleh berbagai penyebab. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kandungan ke tempat-tempat medis seperti posyandu, polindes, bidan, atau puskesmas menjadi salah satu penyebab tingginya kematian bayi dan ibu melahirkan. Dilihat dari geografis wilayah angka kematian bayi dan ibu melahirkan tertinggi di jember yaitu Kecamtan Silo, wilayah tersebut jauh dari pusat kota dan minimnya akses untuk menuju ke Kecamtan Silo. Sehingga, melakukan pemeriksaan kandungan cukup terhambat. Para warga hanya memanfaatkan dan mempercayai dukun beranak yang berada di wilayah tersebut. Akibatnya, banyak bayi dan ibu melahirkan yang mengalami kondisi kurang baik tidak tertangani dengan baik.

Berdasarkan data yang kami dapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten  Jember, 48% bayi meninggal dunia karena kekurangan gizi, 15% karena sesak nafas, dan 15% lainnya karena kasus lain. Sedangakan 52,5% ibu yang meninggal saat melahirkan dikarenakan 22,5% karena penyakit eklamsia, 10% karena infeksi, dan 15% karena faktor lain. Dari data yang disebutkan lebih banyak faktor kesehatan yang menyebabkan kematian dan membuktikan bahwa kesadaran masyarakat dalam memeriksa kesehtan kurang. Oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi dan penyuluhan langsung dari pemerintah guna mensosialisasikan masyarakat untuk memeriksakan kondisi bayi dan kandungan kepada tenaga profesional. Penyediaan tenaga medis di daerah yang jauh dar pusat kota sangat dibutuhkan guna menekan angka kematian  bayi dan ibu melahirkan di Jember.              

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun