Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat dari Ibu

4 Oktober 2024   16:23 Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:53 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pinterest.com

Anakku ....Angin tidak berhembus
untuk menggoyangkan pepohonan melainkan menguji kekuatan akarnya.
Ujian yang kau hadapi menguji sejauh mana tingkat iman dan takwamu kepada Iradah-Nya

Jangan pernah takut pada badai yang datang sebab hujan menyuburkan tanah kering. Demikian pula hidup tak selalu tentang kebahagiaan. Kadang luka, duka dan nestapa dibutuhkan untuk memberi makna bahagia. Kadang gelap membawa makna yang paling dalam saat terang mulai datang.

Langkahmu mungkin tak selalu ringan. Namun tiap jejakmu adalah pelajaran. Jangan sesali kerikil yang melukai. Mereka hanya membentuk langkahmu lebih kuat lagi.

Ketika jalan terasa penuh liku
Tetaplah berdiri tegak dan terus maju
Sebab kemuliaan bukan pada mudahnya hidup
Namun pada keteguhanmu menempuh tiap rintangan

Terkadang cintaku datang dalam bentuk yang keras
Bukan untuk menyakitimu, tapi agar kau kuat
Belajarlah dari kesalahan dan jatuh mu
Sebab itulah cara Allah mengasihi mu. Bukan untuk semakin membuatmu terpuruk, tetapi menjadikanmu bangkit, berdiri, dan berlari menggapai harapan.

Jika kau ragu pada langit yang mendung
Ingatlah, mentari tetap ada di balik kelabu
Setiap kesulitan yang kau hadapi membawa cahaya tersembunyi
Yang akan menerangi langkahmu nanti

Jangan biarkan keterpurukan merantai jiwamu
Sebab kebahagiaan itu diciptakan oleh dirimu bukan oleh orang lain.
Jika kau temukan jalan yang penuh duri
Pilihlah berjalan dengan hati yang berani. Jangan lepaskan memohon kepada ilahi Robbi dan berharap duri itu tak akan membuat lemah dan jatuh.

Bila temanmu tak selalu setia
Jangan biarkan hatimu terluka sia-sia
Carilah jati dirimu dalam kesendirian
Sebab dirimu adalah teman terbaik yang kau punya

Anakku, dunia memang tak selalu adil
Namun keadilan sejati ada di dirimu
Bersikaplah benar walau jalanmu sepi
Sebab kebenaran tak butuh banyak saksi

Teruslah berdoa dalam setiap langkahmu
Karena doa adalah pelindung paling suci bagimu
Di setiap doa ayah dan ibu yang tak terhitung
Kau akan menemukan kekuatan tanpa putus

Kembalilah saat kau telah lelah mengarungi samudera kehidupan bersama ridho Allah yang akan membaluri setiap tindak dan tutur yang tercipta. 

Cibadak, 3  Oktober 2024

Untuk anak-anakku, tatkala lelah melanda, hanya Allah SWT tempat meminta, yakinkan itu. Tiada yang terjadi di muka bumi  selain atas iradah-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun