Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi Lama] Pantun Aneka Tema

23 September 2024   00:32 Diperbarui: 23 September 2024   00:37 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 dokumen. pribadi by Canva

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b)

Pantun Agama

Lembayung senja berwarna jingga
Disambut dzikir sambil bersujud
Sepertiga malam kita terjaga
Memohon doa di setiap tahajud

Arunika terbit dari timur
senja hari pulang ke peraduan
Ingatlah kita akan umur
tak tahu kapan ke pulang haribaan

Azan menggema di bumantara
seluruh alam ikut berzikir
menjadi umat hidup sederhana
rajin sodaqoh tak usah kikir

Santriwati harus tutup aurat
memakai hijab hingga ke dada
Hidup bahagia taat syariat
Berbakti pada Allah semata

Mentari terbit di ufuk timur
Burung berkicau riang gembira
Dengan iman hidup kian makmur
Berdoa pada-Nya penuh percaya

Air jernih mengalir di pematang
Membasahi tanah biar subur
Jalani hidup dengan hati tenang
Ibadah kepada-Nya banyak bersyukur

Petir menggelegar di langit luas
Hujan deras membasahi bumi
Dengan zikir hati terasa puas
Dekat kepada-Nya setiap hari

Di tepi sawah burung bernyanyi
Padi menguning indah dilihat
Bersyukur janganlah berhenti
Rezeki datang setiap saat

Bahtera berlayar di tengah samudera
Angin bertiup membawa pergi
Hanya kepada Allah kita meminta
Mengharap ridha-Nya sepanjang hari

Menanam jagung di ladang paman
Menunggu panen dengan rasa tabah
Hidup beriman penuh keikhlasan
Menggapai surga yang penuh berkah

Sinar rembulan menerangi malam
Bintang bertabur indah di langit
Dengan sabar hati tentram
Iman di dada kian terkait

dokumen pribadi by Canva
dokumen pribadi by Canva

Pantun Cinta Bahasa Indonesia

Melaju perahu ke pulau Miangas
pemandangannya memikat netra
Budayakan bahasa dengan bernas
sebagai jati diri seluruh bangsa

Lidah memang tak bertulang
Kuasa Tuhan untuk semua insan
Berbicara janganlah sembarang
Gunakan bahasa dengan sopan

Pagi hari menanam bunga
Mekar indah di halaman depan
Bahasa Indonesia selalu jaya
Pemersatu bangsa  sepanjang zaman

Memetik mangga di pinggir jalan
Rasanya manis terasa di lidah
Bahasa kita tak tertandingi zaman
Warisan bangsa penuh sejarah

Membuat baju dari kain merah
Dipakai adik pergi ke rumah Rara
Bahasa Indonesia penuh sejarah
Menyatukan jiwa seluruh bangsA

Burung elang terbang melayang
Mencari sarang di dahan jati
Bahasa Indonesia penuh kebanggaan
Menjaga persatuan dan martabat negerI

Pantun Cinta Budaya Indonesia

Ke Ciletuh jalannya berkelok
di sana banyak tempat wisata
Nusantara memanglah elok
Kaya ragam bahasa dan budaya

Setelah ulat hadirlah kepompong
berubah jadi kupu-kupu berwarna
Janganlah malu berlatih jaipong
Warisan budaya dari tanah Sunda

Ke Ciletuh jalannya berkelok
di sana banyak tempat wisata
Nusantara memanglah elok
Kaya ragam bahasa dan budaya

Setelah ulat hadirlah kepompong
berubah jadi kupu-kupu berwarna
Janganlah malu berlatih jaipong
Warisan budaya dari tanah Sunda

Menari lincah di atas panggung
Gamelan berdentang merdu bunyinya
Budaya kita kaya dan agung
Mari jaga bersama selamanya

Batik coraknya parang kusumo
Kain tenun dipintal rapi
Cagar budaya jadikan logo
Keanekaragaman budaya kita warisi.

Wayang kulit dipentaskan malam,
Cahaya lampu temani kisah.
Jangan biarkan tradisi tenggelam,
Cinta budaya teguh di hati indah.

Reog Ponorogo banyak digemari
Iringan musiknya membahana
Warisan leluhur takkan termungkiri
Tetap lestari sepanjang masa

Angklung dimainkan dengan ceria,
Alunannya tenang memikat hati.
Budaya lokal kita banggakan saja,
Agar terus abadi sampai nanti.

Menari piring penuhlah gaya
Digerakkan tangan dengan piawai
Budaya bangsa harus dijaga
Cintai selalu, jangan sampai lalai

Cibadak, 23 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun