Dengan pemberian tablet tambah darah, diharapkan kadar hemoglobin dalam tubuh meningkat, sehingga remaja putri dapat memiliki energi yang cukup, konsentrasi yang baik, dan perkembangan fisik serta mental yang optimal. Program ini juga bertujuan untuk mendukung kesehatan reproduksi di masa mendatang.SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi sudah secara rutin memberikan tablet tambah darah ini kepada para siswi agar vitamin dan zat besi mereka dapat terpenuhi. Kegiatan ini terlaksana hasil kerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Cibadak.
Vitamin penambah darah ini juga hendaknya diberikan kepada ibu hamil, minimal satu kali sehari. Para ibu hamil ini membutuhkan vitamin penambah darah karena asupan makanan, vitamin, dan mineral yang mereka konsumsi harus dibagi dua dengan janin. Jika asupan makanan bergizi ini kurang dampaknya ini hamil akan mengalami anemia atau kekurangan zat besi dalam darah. Pastinya akan berpengaruh juga pada perkembangan janin dalam kandungan.
Berikan makanan dan asupan bergizi bagi anak-anak dan bumil (ibu hamil) hendaknya memerikaakan diri secara rutin kepada bidan atau dokter. Disarankan minimal dua kali diperiksa oleh dokter kandungan dan dilakukan USG. Upaya ini dilakukan agar perkembangan janin dapat terlihat. Jika ada masalah yang ditemukan bidan atau dokter dapat melakukan tindakan yang dibutuhkan.
2. Berikan Perhatian pada Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Faktor lingkungan yang bersih dan sehat turut berperan dalam mencegah stunting. Lingkungan yang kumuh dengan akses terbatas ke sanitasi yang layak meningkatkan risiko anak terkena penyakit infeksi, seperti diare dan cacingan, yang dapat memperparah kondisi gizi buruk. Ketersediaan air bersih dan toilet yang memadai di rumah dan lingkungan sekitar sangat penting untuk menjaga kesehatan anak dan mencegah penularan penyakit yang berdampak negatif pada pertumbuhan.
Selain itu, pendidikan tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, harus terus disosialisasikan.
3. Cegah Penyakit Melalui Imunisasi dan Perawatan Kesehatan Teratur
Pencegahan penyakit melalui imunisasi dan perawatan kesehatan yang teratur adalah langkah berikutnya dalam formula ini. Anak-anak yang sering sakit lebih rentan mengalami stunting karena penyakit menghambat penyerapan nutrisi dalam tubuh. Pemberian imunisasi dasar lengkap, seperti imunisasi polio, campak, dan DPT, harus dilakukan sesuai jadwal.
Selain imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala di posyandu atau pusat layanan kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak perlu ditingkatkan. Keterlambatan deteksi masalah gizi bisa berdampak pada risiko stunting. Oleh karena itu, program pemantauan gizi dan kesehatan rutin sangat penting untuk mencegah dan mengatasi masalah sejak dini.
4. Dorong Melakukan Evaluasi Berkala
Evaluasi berkala ini dibutuhkan agar mengetahui sejauh mana progres yang terjadi dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat baik di lembaga pendidikan maupun di lembaga lain, posyandu dan puskesmas.
Pendidikan gizi yang berkelanjutan bagi orang tua dan masyarakat merupakan elemen penting dalam pencegahan stunting. Banyak kasus stunting disebabkan oleh ketidaktahuan orang tua tentang kebutuhan gizi anak, terutama di daerah terpencil atau dengan akses informasi terbatas. Oleh karena itu, pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu terus mengembangkan program edukasi tentang pentingnya pola makan yang seimbang, perawatan anak, serta pemberian ASI dan MP-ASI yang tepat.