Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi]: Monolog Cinta

11 September 2024   10:52 Diperbarui: 11 September 2024   10:55 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kelak kamu merasa lelah,  
Ada aku yang menantimu dengan cinta,  
Tempatmu pulang, tempatmu berbagi cerita dan duka  
Dalam dekapanku,  
Kamu tak akan pernah sendirian.

Meski keheningan membaluri setiap langkahmu
Rasakan cintaku yang mengalir setiap saat,  
Cinta  yang paling murni melumuri hati
Yang tak perlu didengar, hanya perlu dirasa.  
Aku dan kamu, selamanya, dalam keheningan penuh cinta.

Dan ketika kau dewasa nanti  
Hadirkan asa bersama cinta
sapa dunia dengan harap
Dengan cinta yang kau pintal dalam diam.

Ada kalanya, aku takut, nak  
Takut kau akan merasa terasing,  
Tapi ingatlah, ada Allah yang menemani  
setiap langkah dan desahmu

Aku tahu, jalan kita tak mudah  
Tapi setiap hari aku melihat kekuatan dalam dirimu
Seperti pohon yang tumbuh di tengah badai  
Kau tetap teguh
Walau dunia ini kadang terasa jauh

Percayalah, nak
Tuhan telah menyiapkan tempatmu di dunia ini  
Tempat di mana kau tak perlu mendengar  
Untuk merasakan cinta  
Karena hatimu sudah dipenuhi oleh kasih-Nya

Jangan pernah meragukan dirimu  
Setiap langkah yang kau ambil adalah doa bagiku
Aku selalu bersyukur pada-Nya  
Karena Dia memberiku kamu
Sebagai alasan untuk terus kuat

Dan meski aku tak bisa memberikanmu dunia penuh suara,  
Aku memberikanmu dunia penuh cinta
Yang tak terukur oleh kata-kata
Tapi terasa dalam setiap detak jantung  
Setiap hembusan napas, dan setiap pelukan

Kita mungkin tak sama dengan mereka  
Tapi kita punya sesuatu yang lebih berharga  
Kita punya cinta yang tak memerlukan bahasa  
Tak terikat oleh kata  tetapi menyatu dalam rasa
Dan itulah kekuatan kita, nak, yang tak akan pernah pudar

Cibadak, 11 September 2024

Puisi buat anak-anak deaf. Duniamu tak akan pernah sunyi selama kasih sayang ibu menemani hari-harimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun