Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengembangkan Minat Baca dan Menulis Melalui PRC

6 September 2024   09:43 Diperbarui: 6 September 2024   12:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diklat kepenulisan PRC. dokumen pribadi

Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan beragam, menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi. Salah satu upaya pemerintah dalam menjawab tantangan ini adalah peluncuran Gerakan Literasi Nasional (GLN). 

GLN adalah inisiatif komprehensif yang dirancang untuk meningkatkan budaya literasi di masyarakat Indonesia, mencakup berbagai aspek literasi, termasuk literasi dasar, literasi informasi, literasi teknologi, literasi media, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewarganegaraan.

GLN bertujuan untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan berdaya saing di era globalisasi. Program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, komunitas, dan sektor swasta, dalam upaya bersama untuk meningkatkan minat baca dan keterampilan literasi di seluruh lapisan masyarakat. Dengan sasaran yang menyeluruh, diharapkan literasi di Indonesia dapat meningkat.

  • Alasan Dilaksanakannya Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan bagian integral dari GLN, yang khusus menargetkan lingkungan sekolah sebagai basis utama pembentukan budaya literasi. GLS dilatarbelakangi oleh beberapa alasan penting yang mendesak dan relevan dengan kondisi pendidikan serta tantangan global saat ini. Beberapa alasan utama dilaksanakannya GLS antara lain:

  1. Rendahnya Tingkat Literasi di Indonesia: Data dari berbagai survei internasional, seperti Programme for International Student Assessment (PISA) dan Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), menunjukkan bahwa tingkat literasi siswa Indonesia masih di bawah rata-rata global. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya serius untuk meningkatkan keterampilan literasi dasar siswa.
  2. Kesenjangan Akses terhadap Bahan Bacaan: Banyak sekolah di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan kurang berkembang, masih kekurangan akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas. GLS berupaya mengatasi kesenjangan ini dengan menyediakan bahan bacaan yang memadai dan relevan untuk siswa di seluruh negeri.
  3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Literasi yang baik merupakan fondasi penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan meningkatkan kemampuan literasi, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks.
  4. Adaptasi terhadap Perkembangan Teknologi dan Informasi: Era digital menuntut kemampuan literasi yang lebih kompleks, termasuk literasi digital. Siswa perlu dibekali dengan keterampilan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital secara efektif dan etis.
  5. Penguatan Pendidikan Karakter: Literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga terkait dengan pembentukan karakter siswa. Kegiatan literasi dapat membantu mengembangkan nilai-nilai karakter seperti integritas, disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab.
  6. Dukungan terhadap Kurikulum Sekolah: Kurikulum sekolah menekankan pada pembelajaran berbasis literasi. GLS mendukung implementasi kurikulum ini dengan memperkuat kegiatan literasi di sekolah, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan literasi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.
  7. Peningkatan Partisipasi dan Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: GLS juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan orang tua serta komunitas dalam mendukung kegiatan literasi di sekolah. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung budaya literasi.
  8. Memperkuat Daya Saing Bangsa: Tingkat literasi yang tinggi adalah salah satu indikator penting dalam daya saing suatu bangsa. Dengan meningkatkan literasi siswa, Indonesia dapat lebih kompetitif di kancah internasional dan siap menghadapi tantangan global.
  9. Tuntutan Era Digital dan Informasi
     Di era digital, keterampilan literasi menjadi semakin kompleks. Siswa perlu dibekali dengan kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber, termasuk media digital dan teknologi informasi.

Regulasi dan Kebijakan terkait GLS

Pemerintah Indonesia telah menetapkan berbagai regulasi dan kebijakan untuk mendukung pelaksanaan GLS, di antaranya:

  • Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti: Regulasi ini menekankan pentingnya penguatan karakter melalui berbagai kegiatan literasi di sekolah. Salah satu implementasinya adalah kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran dimulai setiap hari.
  • Gerakan Literasi Nasional (GLN): Sebagai payung besar, GLN memberikan panduan dan arahan umum bagi pelaksanaan GLS di sekolah-sekolah. GLN mencakup berbagai program dan kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum dan kegiatan sekolah.
  • Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK): Regulasi ini memperkuat keterkaitan antara literasi dan pendidikan karakter, yang menekankan pentingnya literasi dalam pengembangan nilai-nilai karakter di kalangan siswa.
  • Program Prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: GLS menjadi salah satu program prioritas yang didukung oleh berbagai inisiatif dan sumber daya, termasuk pelatihan guru, penyediaan bahan bacaan, dan pengembangan infrastruktur literasi di sekolah.

Tujuan dan Manfaat GLS

Tujuan utama GLS adalah meningkatkan minat baca dan keterampilan literasi siswa di semua jenjang pendidikan. Beberapa manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan GLS antara lain:

  • Meningkatkan Kompetensi Literasi Siswa: Dengan pelaksanaan GLS, diharapkan siswa memiliki kemampuan literasi yang baik, mencakup kemampuan membaca, menulis, berpikir kritis, dan memahami informasi.
  • Membentuk Karakter Siswa: Melalui kegiatan literasi, siswa dapat mengembangkan karakter positif seperti disiplin, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu.
  • Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Kegiatan literasi yang terintegrasi dengan pembelajaran di kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
  • Mendukung Terciptanya Masyarakat Literat.
     GLS diharapkan dapat membentuk generasi muda yang literat, yang mampu berkontribusi positif dalam pembangunan masyarakat dan negara.
  • Meningkatkan kemampuan literasi dasar.
    Literasi baca tulis, literasi sains, literasi finansial, literasi budaya, literasi  digital, dan literasi  numerasi.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

Dengan latar belakang dan regulasi yang kuat, serta alasan yang mendesak, GLS menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi di Indonesia. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis siswa, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan masa depan.

Menumbuhkan Minat Membaca dan Menulis Melalui Kegiatan PRC di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi

Input sumber gambar dokumen. pribadi
Input sumber gambar dokumen. pribadi

Tujuan kegiatan Principal Reading Challenges (PRC) di SMP N 2 Cibadak , Kabupaten Sukabumi, meliputi beberapa aspek penting dalam pengembangan literasi siswa. Berikut adalah tujuan utama PRC di sekolah tersebut:

  • Meningkatkan Minat Baca Siswa Salah satu tujuan utama PRC adalah menumbuhkan minat membaca di kalangan siswa. Melalui berbagai kegiatan literasi seperti pelatihan membaca efektif dan diklat menulis review buku, siswa diharapkan memiliki rasa kecintaan yang lebih mendalam terhadap aktivitas membaca.
  • Mengembangkan Keterampilan Menulis PRC dirancang untuk memberikan siswa kesempatan mempelajari berbagai keterampilan menulis, mulai dari menulis cerita pendek, puisi, pantun, hingga menulis kaligrafi. Dengan berbagai diklat yang disediakan, siswa diharapkan mampu mengekspresikan ide dan pikiran mereka secara kreatif dan terstruktur melalui tulisan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif mereka dalam menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan.
  • Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif PRC bertujuan untuk membentuk siswa yang tidak hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga mampu berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan seperti menulis review buku, storytelling, dan pembuatan video literasi dirancang untuk mendorong siswa menganalisis informasi secara lebih mendalam dan mengembangkan kemampuan komunikasi yang lebih efektif.
  • Mengasah Kemampuan Berkomunikasi Selain menulis, PRC juga mengarahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi. Kegiatan seperti storytelling memberikan siswa kesempatan untuk melatih keterampilan berbicara di depan umum, menggunakan intonasi, ekspresi, serta penguasaan bahasa yang baik saat bercerita atau mempresentasikan karya mereka.
  • Mempromosikan Literasi Digital Salah satu fokus PRC adalah memperkenalkan literasi digital kepada siswa. Melalui diklat membuat video dan pembuatan konten berbasis media digital, siswa tidak hanya diajarkan untuk mengembangkan konten yang kreatif tetapi juga terampil menggunakan teknologi. Ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi era digital di mana kemampuan literasi teknologi menjadi sangat penting.
  • Menguatkan Karakter dan Kebiasaan Literasi PRC juga memiliki tujuan untuk membangun kebiasaan literasi yang kuat di kalangan siswa. Melalui kegiatan literasi yang berkelanjutan dan terstruktur, siswa diharapkan dapat mengintegrasikan kegiatan membaca dan menulis sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Dengan demikian, kebiasaan ini akan membantu mereka menjadi individu yang lebih disiplin, mandiri, dan memiliki wawasan yang luas.

Kegiatan Principal Reading Challenges di SMP N 2 Cibadak

  1. Diklat Membaca Efektif

    Diklat Membaca Efektif bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan membaca yang optimal. Kegiatan ini melibatkan pelatihan teknik membaca yang efisien, seperti membaca cepat, pemahaman bacaan, dan teknik membaca kritis. Siswa akan diajarkan bagaimana cara mengidentifikasi informasi penting, menganalisis teks, dan membuat catatan yang berguna untuk memahami bacaan dengan lebih baik.

  2. Diklat Kepenulisan

    Diklat Kepenulisan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa dengan memberikan pelatihan dalam berbagai jenis tulisan. Pelatihan ini meliputi:

    • Menulis Cerita Pendek: Siswa diajarkan bagaimana menyusun cerita dengan alur yang baik, karakter yang kuat, dan setting yang menarik. Pelatihan ini mencakup teknik penulisan, pembuatan plot, dan pengembangan karakter.

    • Menulis Puisi: Siswa diperkenalkan pada berbagai bentuk puisi, seperti soneta, haiku, dan pantun. Mereka belajar bagaimana menggunakan bahasa figuratif, citraan, dan ritme untuk menciptakan puisi yang indah dan bermakna.

    • Menulis Pantun: Siswa belajar tentang struktur pantun, termasuk rima dan pola penulisan. Pelatihan ini mengajarkan siswa bagaimana membuat pantun yang kreatif dan sesuai dengan aturan yang ada.

    • Menulis Carita Pondok: Siswa diperkenalkan pada penulisan carita pondok, atau cerita pendek dalam bahasa Sunda, untuk memperkenalkan mereka pada tradisi literasi lokal dan mempromosikan kebudayaan setempat.

    • Menulis Kaligrafi: Sebagai bagian dari diklat ini, siswa juga diberikan pelatihan menulis kaligrafi. Ini tidak hanya mengasah keterampilan artistik tetapi juga memperkenalkan siswa pada seni tulis yang kaya akan nilai budaya.

  3. Diklat Membuat Video

    Dalam era digital saat ini, kemampuan untuk menyampaikan pesan melalui media visual menjadi sangat penting. Diklat Membuat Video membantu siswa belajar bagaimana membuat video yang menarik dan informatif. Kegiatan ini mencakup:

    • Penulisan Naskah: Siswa belajar bagaimana menyusun naskah untuk video mereka, termasuk bagaimana menyusun pesan dengan jelas dan menarik.

    • Teknik Pengambilan Gambar: Siswa diajarkan teknik pengambilan gambar yang baik, termasuk pencahayaan, komposisi, dan penggunaan alat perekam.

    • Editing Video: Pelatihan ini mencakup penggunaan perangkat lunak editing video untuk menggabungkan gambar, suara, dan teks menjadi video yang berkualitas.

  4. Diklat Menulis Review Buku

    Menulis review buku adalah keterampilan penting yang membantu siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi bacaan mereka. Diklat ini melatih siswa untuk:

    • Menganalisis Konten Buku: Siswa belajar bagaimana menganalisis tema, karakter, dan plot dalam buku yang mereka baca.

    • Menulis Review yang Informatif: Siswa belajar bagaimana menulis review yang jelas, informatif, dan objektif, serta bagaimana menyampaikan pendapat mereka tentang buku dengan cara yang persuasif.

  5. Storytelling

    Storytelling adalah keterampilan yang penting untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa. Dalam kegiatan ini, siswa belajar bagaimana menceritakan kembali cerita yang mereka baca atau ciptakan dengan cara yang menarik dan efektif. Kegiatan ini melibatkan:

    • Teknik Bercerita: Siswa diajarkan teknik-teknik bercerita, seperti penggunaan ekspresi, intonasi, dan bahasa tubuh untuk menyampaikan cerita dengan lebih hidup.

    • Penggunaan Media Digital: Selain bercerita secara lisan, siswa juga belajar bagaimana menggunakan media digital, seperti video atau audio, untuk menyampaikan cerita mereka.

Dengan tujuan-tujuan ini, PRC diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan akademis siswa, tetapi juga membentuk generasi muda yang lebih literat, berwawasan luas, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Kegiatan ini sudah berjalan selama satu bulan. Siswa sudah mulai mengumpulkan tugas bulan pertama, yaitu membaca dan mereview buku fiksi atau non fiksi, menulis cerita pendek.

Kegiatan PRC ini dimotori oleh beberapa guru yang memiliki keahlian di bidangnya. Saya dibantu oleh Ibu Tati Ajeng Saidah, Ibu Eva Holipa, yang berperan sebagai pemateri dan pembimbing peserta. Peserta berjumlah 30 orang yang terdiri dari siswa kelas 7,8, dan 9. Semoga kegiatan ini dapat memberikan pembiasaan positif khususnya bagi pembiasaan literasi di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.Semoga bermanfaat.

Cibadak, 6 Sepetember 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun