Dari jumlah tersebut, sekitar 15% adalah siswa dengan gangguan pendengaran, baik yang mengalami tuli total maupun kurang mendengar.
Peningkatan jumlah peserta didik khusus ini menunjukkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Hal itu menjadi tantangan, perhatian dan upaya maksimal bagi guru
Apa yang harus dilakukan jika di sekolah kita terdapat siswa berkebutuhan khusus?
Guru harus terlebih dahulu melakukan diagnosa awal kepada peserta didik dan orang tua untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapi dan kesulitan-kesulitan para peserta didik khusus ini. Setelah memahami masalah, guru menentukan strategi, media dan model bimbingan yang diberikan kepada mereka.
Beberapa strategi yang dapat digunakan guru, antara lain:
- Pendekatan individual
Anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Hal itu menuntut guru untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dengan melakukan tes diagnosa awal terlebih dahulu
- Kolaborasi dengan ahli dan orang tua.
Menghadapi ABK membutuhkan pengetahuan dan keahlian sendiri. Sebaiknya sekolah bisa bekerja sama dengan para ahli untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada para guru akan mampu memaksimalkan pelayanan kepada ABK yang ada.
- Pengembangan life skill diberikan kepada siswa ABK, sehingga guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tambahan agar dapat memberikan bimbingan kepada siswa khususnya tentang life skill.
- Pengembangan kemampuan dengan mengikuti workshop atau pelatihan.
Guru harus mau mengikuti berbagai pelatihan agar memiliki kemampuan melayani para siswa berkebutuhan khusus agar mampu mengembangkan potensi dalam dirinya dengan maksimal.
- Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam membantu ABK mengakses pendidikan. Berbagai aplikasi, perangkat lunak, dan alat bantu dapat digunakan untuk memfasilitasi proses belajar mereka. Misalnya, aplikasi pembaca teks untuk siswa dengan gangguan penglihatan atau alat bantu dengar digital untuk siswa dengan gangguan pendengaran.
- Pemberian Dukungan Emosional
Selain bimbingan akademik, guru juga perlu memberikan dukungan emosional kepada ABK. Siswa dengan kebutuhan khusus seringkali menghadapi tantangan emosional dan sosial yang mempengaruhi proses belajar mereka. Guru harus peka terhadap perasaan siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung.
- Inklusivitas dalam Kegiatan Sekolah
ABK harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan sekolah agar mereka merasa menjadi bagian dari komunitas. Kegiatan ekstrakurikuler, misalnya, dapat diadaptasi agar dapat diikuti oleh semua siswa, termasuk ABK. Ini akan membantu mereka dalam pengembangan sosial dan emosional serta meningkatkan rasa percaya diri.
Media dan Model Pembelajaran yang Sesuai untuk ABK dengan Gangguan Pendengaran
Siswa dengan gangguan pendengaran memerlukan media dan model pembelajaran yang berbeda untuk memastikan bahwa mereka dapat mengikuti proses belajar dengan optimal. Beberapa media dan model yang sesuai antara lain: