Lihatlah air yang menetes tenang Â
mengikis batu tanpa jumawa
hanya butuh  kesabaran dan ketulusan Â
mengubah dunia dengan kelembutan
Bunga-bunga di tepi jalan Â
tak pernah sombong walau memesona Â
Dia tetap membagi pesona
hingga waktu menentukan tiba
Kesuksesan sejati tak terukur materi  kebijaksanaan yang terpatri di hati Â
Langkah langkah penuh percaya diri
menjadi penuntut arah menuju kebahagiaan
Hiduplah dengan hati yang lapang Â
karena ruang jiwa yang sempit Â
tak mampu menampung kasih Â
dan menjauhkan kita dari ketenangan sejati
Cibadak, 3 Agustus 2024
Puisi ini hasil renungan kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H