Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Misteri Vila Merah Bab 3, Kain Merah Bersimbol

27 Juli 2024   22:38 Diperbarui: 27 Juli 2024   22:46 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokumen pribadi by Canva

Meylana menunjuk ke arah wanita itu berada. Namun, wanita tersebut menghilang perlahan, tubuhnya memudar seperti kabut, meninggalkan jejak darah yang terserap oleh lantai kayu yang lapuk. Meylana  berdiri terpaku, memegang kain misterius di tangannya.

"Apa maksudnya ini, Mey? Bukankah kain ini sama dengan yang kita temukan tempo hari?" Bram berbicara agak keras agar Mey tersadar.

Dengan tubuh yang masih gemetar, Mey menceritakan apa yang dilihatnya tadi. Ketegangan menyelimuti mereka. Udara di loteng terasa semakin dingin dan menyesakkan. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan mereka harus bersiap menghadapi apapun yang akan datang, termasuk kengerian yang mungkin masih bersembunyi di setiap sudut bayangan.

"Ini mungkin yang dimaksud Allan," ujar Meylana sambil  mengambil sehelai kain berwarna merah gelap dengan motif tradisional Tionghoa yang rumit. Kain itu tampak tua namun masih dalam kondisi baik.

"Tidak ada yang aneh dengan kain ini, setidaknya secara fisik," kata Mas Bram sambil memeriksa kain itu lebih dekat. "Tapi kenapa Allan merasa terancam oleh sesuatu yang berkaitan dengan ini?"

Meylana merasakan ada sesuatu yang berbeda saat menyentuh kain itu. Sebuah energi dingin menjalar melalui tubuhnya, dan dalam sekejap, dia melihat kilasan bayangan wanita berpakaian tradisional Tionghoa yang sama seperti yang dilihatnya malam sebelumnya. Kali ini, bayangan itu tampak lebih jelas dan semakin mendekat.

"Mey, kamu tidak apa-apa?" tanya Mas Bram, melihat perubahan pada wajah Meylana.

"Aku melihatnya lagi. Kita harus membawa kain ini dan memeriksanya lebih lanjut. Mungkin ada sesuatu yang bisa mengungkapkan lebih banyak tentang asal-usulnya," jawab Meylana dengan suara serak.

Mereka segera turun dari loteng dan keluar dari vila itu. Meylana berjalan setengah berlari. Dia merasa ada sepasang mata yang mengawasi mereka.

 Cibadak, 27 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun