Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pantun Nasihat Tema Kenaikan Kelas

27 Juni 2024   21:05 Diperbarui: 28 Juni 2024   05:43 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokumen pribadi by Canva

Mendengar lagu merdu terlantun
dinyanyikan biduanita ternama
mari kita memahami pantun
puisi indah banyak berima

Pantun merupakan bentuk puisi lama yang sudah banyak dikenal oleh orang. Pantun awalnya merupakan sastra lisan yang berkembang di tanah Melayu. Antologi pantun pertama kali dibukukan oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau dengan judul Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu. 

Pada masa dulu pantun bersifat anonim, artinya tidak diketahui siapa pengarang dari pantun-pantun tersebut karena pada masa itu pantun merupakan sastra lisan. Seiring waktu banyak pantun yang dituliskan bahkan dikumpulkan dalam satu buku.

 Awalnya pantun ini  berasal dari Minangkabau yang berasal dari kata 'patuntun' yang artinya penuntun. Sekarang hampir semua daerah di Indonesia memiliki pantun dalam bahasanya  masing-masing, misalnya di daerah Jawa Tengah disebut parikan, di daerah Sunda disebut paparikan, 

Pantun memiliki aturan yang harus diikuti penulisnya:

  • Memiliki 4 baris, 2 sampiran dan 2 baris isi
  • Setiap baris memuat 8-12 suku kata
  • Sampiran adalah pengantar untuk menyampaikan isi pantun. Meskipun kadang tak ada hubungannya dengan isi namun rima sampiran menjadi penunjuk rima isi
  • Berakhiran a-a-a-a atau a-b-a-b (Rima)


Di bawah ini beberapa contoh pantun bertema kenaikan kelas yang saya tulis. Semoga bermanfaat dan memberikan motivasi buat seluruh siswa.

Baca juga: Pantun Kemenangan

Pantun Ucapan Selamat Naik Kelas

Burung nuri terbang tinggi  
melayang-layang  di angkasa raya    
Para siswa bersenang hati  
Hasil belajar terlihat nyata

Baca juga: Pantun Pendidikan

Hujan turun di sore hari  
Membasahi seluruh bumantara  
Selamat naik kelas siswa berprestasi  Semoga ilmu kalian  akan berguna  

Di taman bunga kupu-kupu hinggap,  
Indah warna-warni di kelopak melati.  
Naik kelas meraih hasil yang  mantap,  
Semangat meraih  cita-cita yang tinggi.

Bermain pasir di tepian pantai
Ombak berkejaran di tepi laut  
Setiap hasil yang dicapai,  
wujud upaya yang tak pernah surut.

Mentari pagi menyapa hangat,  
Burung berkicau riang di dahan  
Selamat naik kelas, siswa yang hebat
Terus belajar tanpa keluhan.

Di sawah  padi mulai menguning,  
Petani menuai penuh suka cita.  
Naik kelas, semangat tak hening,  
Teruslah belajar meraih cita-cita

Di malam hari bulan purnama  
Terang benderang menghias jagat  
Naik kelas bukanlah hal utama  
Gapai mimpi penuh dengan semangat

Di hutan rimba banyak pohon tinggi  
Menambah indah alam semesta
buat apa mendapat nilai- nilai tinggi
jika jawabannya contekan semata

Pagi-pagi pergi ke sekolah
Naik sepeda Bersama Si Nana  
Naik kelas  tambah rajin beribadah  
Agar hidupmu lebih bermakna

Di sungai batu hitam berjajar
mengangkatnya harus beramai-ramai  
Dengan kerja keras dan tekun belajar  Semua impian pasti  tercapai

Di hutan rimba banyak flora,  
Warna-warni terlihat indah
Hormati guru dan orang tua
Agar hidupmu selalu berkah

Langit sore berhiaskan awan
Langit jingga menghias cakrawala
Membaca jadikan kebiasaan
Menjadi pintar dan bijaksana

Pemandangan desa tampaklah permai  
Petani pulang membawa hasil panen  Naik kelas jangan bersikap lalai  
Terus belajar dengan gigih dan tekun

Di malam hari rembulan bersinar
Terang benderang menghiasi angkasa  
Disiplin dan jujur  sikap terpelajar
Jangan hilangkan harus terus dibina

Titik air hujan membasahi jalan  
hadirnya menyejukkan bumi  
Naik kelas adalah awal perjalanan
Belajarlah sungguh-sungguh setiap hari

Mentari pagi menyinari bumantara
Burung berkicau riang gembira
Jangan mudah putus asa  
Teruslah berjuang gapai cita

Cibadak, 27 Juni 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun