Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Cerpen 'Membaca Jejak Darah'

1 Juni 2024   02:06 Diperbarui: 1 Juni 2024   02:29 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dokumen pribadi by Canva

Tiba-tiba ada sebuah kekuatan yang menarik tangan Yu Ji ke arah ruang gelap. Dirinya terikat dengan tali baja. Dia ingin berontak, tetapi tak berdaya. Tak lama ada sosok hitam mendekatinya dan mencekiknya dengan keras. Yu Jie berteriak, meronta histeris. Matanya membelalak ketika tangan kuat dari bayangan itu mencengkram lehernya dengan keras.

"Ci Mey Lan bangun! Sadarlah!" Annchi menyadarkan Mey Lan sambil mengguncang tubuhnya dengan keras.
Namun Mey Lan semakin berteriak histeris. Matanya merah dan suara teriakannya bukan suara milik Mey Lan. Annchi ketakutan melihat Mey Lan yang terus meracau.

"Tolooooong, sakit, gelap!" ceracau Mey Lan sambil memegang lehernya,"Jejak darah...ada jejak darah!"

Mey Lan berlari ke arah kamar mandi sementara Anchi menelepon Koh Ahong untuk meminta pertolongan. Mey Lan menulis sebuah kalimat di dinding kamar mandi dan menggambar sesosok wajah dengan tangannya yang mulai berdarah.

Kegelapan telah menyergapku di sini. Aku ingin lepas. Tolong aku.

Setelah itu Mey Lan tak sadarkan diri. Dia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Saat tersadar Mey Lan sudah berada di kamar rumah sakit. Mey Lan melihat angan kanannya dibalut perban dan terasa sakit

"Rupanya kau sudah sadar,Ci," ujar Annchi senang,"Syukurlah!"


Koh Ahong yang sedang berdiri di dekat jendela mendekati Mey Lan,"Syukurlah kau sudah siuman."

"Apa yang terjadi, Koh? Mengapa saya ada di sini? Lalu mengapa dengan tangan saya?" Serentetan pertanyaan keluar dari mulut Mey Lan. Koh Ahong dan Annchi saling berpandangan. Mereka tak menjawab pertanyaan Mey Lan.

"Seorang mayat ditemukan di dinding kamar 134 Hotel Jiazhen. Mayat tersebut diduga seorang perempuan dan belum diketahui identitasnya...." Suara penyiar berita terdengar dari televisi yang ada di dinding kamar.

Koh Ahong memandang Annchi seraya menggelengkan kepala. Kemudian Annchi menggantikan chanel lain. Mey Lan mulai yakin ini ada hubungannya dengan angka sial yang melekat di  kamar hotelnya.

Cibadak, 1 Juni 2024

Cerita dan tokoh hanya berdasarkan imajinasi penulis.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun