Pantun adalah satu di antara jenis puisi lama yang dikenal oleh orang dulu dan telah dikenal masyarakat sejak lama sekali. Ciri utama pantun adalah setiap baitnya terdiri dari empat baris dan berisikan sampiran serta isi pantun. berima a-b-a-b  -Alisyahbana
Pantun Gado-Gado
Nina Sulistiati
1. Pantun Jenaka
Di kebun ada kambing etawa
Bunga aglo terlihat cerah
Adik -adik gelak tertawa
ada monyet berbaju merah
Naik delman menyusuri Candi Mendut
Pulangnya mutar lewat Prambanan
Adik menjerit melihat badut
tampangnya lucu seperti dakocan
Sukabumi berlogo hewan penyu
terletak antara dua sesar
Ibu berdandan laksana ratu
padahal cuma pergi ke pasar
Jakarta bertambah penuh sesak
Banyak pendatang mencari kerja
Nenek tertawa tergelak-gelak
Melihat kakek pakai kebaya
Pergi ke pasar membeli kluwak
Tidaklah lupa memborong buah
Ayah bunda tertawa terbahak- bahak
lihat bibir adik bergincu tebal
Hang Adi menangkap kambing  etawa
pulangnya membeli es puter
Semua orang gelak tertawa
ada sapi berbaju daster
2. Pantun Remaja/Pantun Asmara
Sedap malam ditanam di taman
Harumnya menyejukkan rasa
Niat hati mencari hiburan
yang di dapat rasa kecewa
Melintasi jalan ke kebun randu
membawa sekarung sayur kangkung
Duhai adikku yang merindu
bertingkah aneh membuat bingung
Bertamasya ke sebuah taman
lihat pemandangan indah dilihat
Aku punya banyak teman
Hanya dikau yang memikat
Pergi mudik naik  kereta
Turun di daerah stasiun balapan
dari mana datangnya cinta
Kalau bukan dari pandangan
3. Pantun Nasihat
Masa cuti  memang sudah berlalu
Bahagianya masih terus melekat
Wahai pekerja jangan terus halu
Harus terus tumbuhkan semangat
Sukabumi tempat mengabdi
Pendidikan menjadi pilihan
Jangan pernah sombong diri
Takdir kita hanya milik Tuhan
minum sirup manis rasanya
dicampur dengan aneka buah Â
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerjalah Â
4. Pantun Agama/Religius
Selamat datang tuan dan puan
Kami menyambut dengan pantun berbalas
Marilah isi bulan Ramadan
Kerjakan ibadah penuh rasa ikhlas
Membuat tapai memakai ragi
Hendaknya lakukan sambil hati-hati
Janganlah pernah merasa rugi
Beribadah dengan sepenuh hati
Membakar kayu menjadi bara
Bara dipakai membakar jagung
Isi Ramadhan dengan semangat membara
Sampaikan pujian bagi Sang Maha Agung
Mendayung sampan sampai ke selat
Membawa kiloan buah tomat
Janganlah engkau tinggalkan salat
Menjaga hidup tetap selamat
Berolahraga sehatkan badan
Jikalau haus minumlah jus semangka
Istiqomah berpuasa ramadan
Hindarkan diri dari api neraka
Aglaonema tanaman mahal
Dibeli ibu dari kota Polonia
Bulan Ramadan perbanyak amal
Selamat diri dari siksa dunia
Allah Maha Pengasih dan Penyayang
Ciptakan manusia menjadi kalifah
Ingatlah jangan tinggalkan sembahyang
Jadikan hidup yang penuh berkah
Padi ditanam di tengah ladang
Bibitnya dibeli dari kota Busan
Bulan Ramadan janganlah begadang
Gunakan waktu untuk tadarusan
Membuat minuman dari markisa
Dicampur dengan potongan pepaya
Membaca doa sepanjang masa
Selamatkan hidup dari bahaya
Naik kapal menuju pulau Dewata
Dihantam badai tiadalah gentar
Lakukan ibadah dengan suka cita
Jadikan hidup agar tak terlantar
Bionarasi
Nina Sulistiati, seorang guru SMP di Kabupaten Sukabumi, memiliki kegemaran menulis. Buku Solo yang ditulis: Kumcer "Asa di Balik Duka Wanodya", Â Novel "Serpihan Atma", Â Kumpulan puisi" Kulangitkan Asa dan Rasa'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H