Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tuhan, Aku Tahu Semua Belum Terlambat

22 Juli 2023   20:49 Diperbarui: 22 Juli 2023   20:54 3582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terharu mendengar doa Bunda. Bunda sangat berharap agar aku bisa memakai busana muslimah. Namun, entahlah hatiku masih belum tergerak untuk menutup auratku. Maafkan aku Bunda.

Keesokan harinya aku melihat banyak orang yang berada di depan rumah. Meja, kursi, dan barang- barang yang ada  di ruang tamu sudah tersimpan di pekarangan. Hatiku mulai merasa tidak enak.

"Mang Jamal, apa yang terjadi di rumah saya?" tanya aku kepada Mang Jamal, tetangga belakang rumahku.

"Freya!" Mas Ardi memanggilku dari depan pintu. Dia memeluk aku setelah berada tepat di hadapannya.

"Ada apa, Mas? Apa yang terjadi? " tanyaku sambil memandang kakaknya.

"Bunda ..." Mas Ardi tak melanjutkan ucapannya. Dia ragu- ragu.

"Bunda ...," teriak aku sambil berlari ke dalam rumah. Aku melihat tubuh Bunda terbujur kaku dengan berselimut kain.

"Bunda kecelakaan saat pergi ke kantor, Dik. Nyawanya tidak tertolong saat dibawa ke rumah sakit," jelas Mas Ardi seraya memeluk aku agar tenang. Aku tak bisa menangis. Hatiku dipenuhi penyesalan, rasa bersalah  dan perasaan lain yang campur aduk. Kemudian aku tak ingat apa- apa lagi, semuanya gelap.

Sehari setelah pemakan Bunda, aku menemukan buku harian BUnda yang disimpan di lemari pakaiannya. Di halaman terakhir ada tulisan Bunda. 

"Ya Rabbi, baluri puteriku dengan cahaya hidayah-Mu agar dia bisa bersamaku di Surga-Mu kelak."

Doa yang pendek tetapi mengandung banyak makna untukku. Aku memang harus mulai berubah seperti doa- doa Bunda selama ini. Kekuatan doa Bunda agar membuka pintu hidayah untukku agar kelak kami bisa bisa bersama lagi di surga-Nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun