Literasi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dunia literasi menjadi bahan pembicaraan yang tak pernah habis. Sejak dikeluarkan Gerakan Literasi Nasional pada tahun2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, berbagai kegiatan banyak dilakukan di berbagai lini. GLN merupakan upaya menyinergikan semua potensi yang ada serta memperluas keterlibatan masyarakat/publik dalam mengembangkan budaya literasi.
Alasan yang mendasari pemerintah menggelontorkan GLN di Indonesia ini adalah kompetensi para peserta didik yang masih di bawah standar internasional. Dalam Programme of Internasional Student Assessment (PISA) tahun 2018, Indonesia menempati urutan 74 atau peringkat keenamdari bawah. Hal ini membuat prihatin dan menjadi dasar perlunya upaya peningkatan budaya literasi di Indonesia.
Tujuan umum dari Gerakan Literasi Nasional adalah untuk menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup (Panduan Gerakan Literasi Nasional, 2016:5)
Ada enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh para siswa: literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finasial, literasi budaya dan kewarganegaraan. Ada beberapa ranah yang dapat dijadikan sasaran gerakan literasi, yaitu: gerakan literasi sekolah (GLS), gerakan literasi keluarga (GLK) dan gerakan literasi masyarakat (GLM)
Di Jawa Barat sendiri gerakan literasi secara masif sudah dimulai melalui berberapa kegiatan, antara lain: West Java Leader Reading Chalange) pada tahun 2016. WJLRC merupakan program kerjasama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan The Crown in Right of the State of South Australia tentang kerjasama dalam bidang pendidikan. Program ini merupakan tantangan membaca dari para pemimpin pemerintahan Jawa Barat untuk para guru dan peserta didik di sekolah. Kegiatan ini merupakan tahapan pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di Jawa Barat.
Setelah pelaksanaan WJLRC, para penggiat literasi Jawa Barat yang peduli pada pengembangan literasi di tiga ranah yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat, membuat satu gerakan yang dinamakan Gareulis Jabar.
Gerakan ini memiliki visi dan misi yang sangat hebat, Visi dai GLN Gareulis Jabar ini adalah terwujudnya Insan Literat Menuju Jawa Barat -Nusantara literat, Unggul, dan Sejahtera. Sedangkan misi GLN Gareulis Jabar ini adalah yan memotivasi para pegiatnya untuk bersinergi dengan masyarakat.
Dengan Gareulis Jabar ini diharapkan adanya upaya yang berkesinambungan dan menyeluruh di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat dalam mengembangkan dan membiasakan budaya literasi yang lebih kuat.
Pelaksanaan GLN Gareulis Jabar ini berlangsung sejak tahun 2021 hingga tahun 2022. Puncak kegiatan GLN Gareulis Jabar diakhiri dengan Penganugerahan Apresiasi dan Festival Literasi Jawa Barat tahun 2022. Juara umum diperoleh oleh Kabupaten Indramayu.
Sebagai salah seorang pengurus GLN Gareulis Jabar Kabupaten Sukabumi, penulis merasa bangga dengan kegiatan ini. Sekolah penulis berhasil menyabet predikat GLS terbaik kedua. Sedangkan penulis sendiri memperoleh predikat guru terliterat tingkat Kabupaten Sukabumi.
Perjuangan para penggiat literasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat pada awal kegiatan ini patut diacungi jempol. Upaya mencari dukungan dari pemerintah daerah Jabar maupun instansi lain serta para stake holder membutuhkan daya juang dan ketangguhan yang tinggi. Ketua GLN Gareulis Jabar, Ibu Yulia Yuliarti, M.Pd. menyatakan bahwa GLN Gareulis Jabar lahir sebagai pengejawantahan dari Program Jawa Barat Lahir Batin serta bentuk kepedulian para praktisi, pemerhati dunia pendidikan dan para penggiat literasi (perintis/penggerak) di tingkat provinsi maupun di 33 kota/ kabupaten di Jawa Barat terhadap peningkatan penerapan literasi di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Kegiatan GLN Gareulis Jabar ini akan kembali mengadakan salah satu ajang yang sama. Hanya kali ini GLN Gareulis Jabar memperluas jangkauan tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga di seluruh Nusantara dengan membuat program Talenta (Tantangan Literasi Nusantara) 2023. Kegiatan ini langsung berada di bawah pembinaan Balai Bahasa.
- Meningkatkan Minat Baca
- Membentuk Karakteristik Profil Pelajar PancasilaÂ
- Meningkatkan Kreatifitas & Inovasi pada Generasi Muda & Masyarakat
- Pengembangan kompetensi Literasi
- Penerapan Implementasi Literasi di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
-  Silaturahim  antara pegiat Literasi se-Indonesia
Kategori Talenta 2023 ini menyentuh 3 ranah yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Ranah sekolah meliputi jenjang Paud/Tk, SD, SMP, SMA. Jumlah peserta berbeda-beda untuk tiap jenjangnya. Ranah keluarga adalah peserta yang berasal dari keluarga, terdiri dari orang tua dan anak. Ranah masyarakat diikuti oleh TBM yang tersebar di lingkungan masyarakat.
Jenis tantangan yang harus diikuti oleh peserta pun berbeda sesuai dengan kategori dan jenjang pendidikannya. Untuk GLS tingkat SMP, tantangan yang harus diikuti adalah:
- Diklat literasi sebanyak 6 kali
- Membaca buku dan mereviu buku selama 10 bulan minimal 1 buku tiap bulan,
- Menulis cerpen, carpon, puisi, pantun, story telling, khatam Al quran/ kitab, best practice (peserta guru)
- Mendongeng
- Membuat video literasi dan diorama dunia baca.
- Mencetak buku hasil karya peserta.
- Pameran Literasi.
Pendaftaran untuk program ini dimulai sejak bulan Februari s.d. 15 Maret 2023.Â
Program Talenta ini akan launching tanggal 18 Maret 2023 dan dapat diikuti oleh semua peserta melalui zoom meet dan live streaming di you tube.
Ayo sahabat dan penggiat literasi, jika berminat segera daftar. Kegiatan ini berlaku untuk semua yang berminat di wilayah Indonesia ini. Info selanjutnya silakan klik di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
