Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyiasati Efektivitas Pembelajaran pada Saat Jam Terakhir

27 Januari 2023   22:00 Diperbarui: 28 Januari 2023   07:14 1774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses KBM di jam terakhir itu bagi sebagian besar guru sangat tidak kondusif.

Mengajar di jam pelajaran terakhir merupakan tantangan tersendiri bagi para guru. Banyak kendala yang dialami siswa ataupun guru waktu tersebut merupakan waktu yang berbahaya karena tingkat konsentrasi para siswa sudah menurun. Banyak anak mengantuk dan tidak bergairah untuk mengikuti pelajaran.

Begitu juga dengan yang dialami guru. Guru yang mengajar dengan jumlah jam banyak akan mengalami kelelahan. Namun, guru harus tetap dituntut profesional. Dalam keadaan apa pun guru harus mampu menemukan solusi dan cara agar membuat pembelajaran yang bermakna meskipun dilakukan pada saat jam pelajaran terakhir.

Kondisi anak yang kurang konsentrasi, mengantuk atau pun tidak bergairah ini tidak boleh terus berlarut-larut agar tujuan pembelajaran yang sudah dibuat akan tercapai dengan baik. 

Guru harus memahami faktor-faktor penyebab konsentrasi siswa menurun, mengantuk dan tidak bergairah saat mengikuti pelajaran di jam terakhir. Apalagi mata pelajaran MIPA yang harus membutuhkan daya konsentrasi tingkat tinggi.

Baca juga: Puisi

Konsentrasi siswa menurun karena beberapa sebab, antara lain:

Kondisi perut siswa lapar

Rasa lapar ini tentu saja mengganggu fokus atau konsentrasi siswa. Apalagi siswa tidak sarapan terlebih dahulu sebelum pergi ke sekolah. Mengapa rasa lapar itu membuyarkan konsentrasi seseorang? 

Berdasarkan artikel dalam laman alodokter.com dijelaskan bahwa berpikir juga membutuhkan energi yang sangat besar. Kadar gula dalam tubuh seseorang akan turun jika dalam kondisi lapar. Selain itu tidak ada makanan yang dapat dicerna sehingga terjadi penurunan energi dalam tubuh. Dengan demikian seseorang yang sedang merasa lapar akan cenderung susah berpikir dan berkonsentrasi.

Siswa kurang tidur

Baca juga: Cerpen

Salah satu sebab siswa kurang berkonsentrasi karena siswa kurang tidur. Bisa jadi para siswa mengerjakan tugas yang terlalu banyak dari guru. Bisa pula para siswa terlalu asyik bermain game online. Siswa yang kurang tidur pastinya akan mengantuk di kelas apalagi pada saat jam pelajaran terakhir.

Baca juga: Menghadirkan

Suasana kelas tidak nyaman

Sumber gambar: guruinovatif.id
Sumber gambar: guruinovatif.id

Kelas yang tidak nyaman menjadi salah satu sebab kurangnya konsentrasi siswa belajar di kelas. Udara yang panas dan pengap membuat suasana yang tidak menyenangkan.

Strategi Pembelajaran Tidak Tepat

Guru tidak tepat menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan bisa saja membuat bosan para siswa. Motivasi belajar anak pun akan rendah. Mereka memilih diam dan mengantuk tanpa aktif belajar.

Materi Pelajaran Sulit Dipahami

Materi pelajaran yang terlalu sulit dipahami dapat menjadi penyebab kurangnya konsentrasi siswa. Otak sudah tidak mau diajak berpikir dengan serius.

Trik Mengefektifkan Pembelajaran Pada Jam Pelajaran Terakhir

Proses belajar mengajar adalah proses yang dinamis. Ada interaksi dua arah yang terjadi. Pada saat guru masuk kelas dan menyampaikan materi pelajaran, pada saat yang bersamaan ada proses belajar dari siswa. 

Proses pembelajaran itu akan terkendala dengan kurangnya konsentrasi siswa apalagi pada saat jam pelajaran terakhir.

Guru harus memiliki trik khusus agar konsentrasi siswa tetap terjaga meskipun pembelajaran berlangsung pada saat jam pelajaran terakhir.

Banyak yang dapat dilakukan guru untuk menyiasati kondisi seperti itu. Hal- hal yang bisa dilakukan guru, antara lain:

1. Selalu memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi siswa adalah hal yang paling penting agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

2. Guru hendaknya mampu mencari model pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan keceriaan, serta keaktifan siswa. Hindarkan model pembelajaran ceramah terlalu banyak. Siswa dilibatkan bekerja dengan kelompoknya agar dapat berinteraksi secara aktif.

3. Ajaklah para siswa melakukan ice breaking dengan ceria. Ice breaker ini sangat membantu guru dalam proses pembelajaran yang berlangsung dan memiliki manfaat yang banyak, pertama, mengembalikan konsentrasi siswa. 

Kedua, membantu siswa untuk membangkitkan semangat guru dan siswa. 

Ketiga, menumbuhkan gairah siswa yang mengantuk Keempat, menghilangkan kebosanan pada saat mengikuti pelajaran.

Guru bisa melakukan kolaborasi dengan guru lain yang mengampu pelajaran yang berbeda. Selain menumbuhkan konsentrasi siswa, guru saling melengkapi dan saling membantu untuk membimbing para siswa.

Lakukan pembelajaran dengan outing class. Belajar di luar kelas dengan model yang sesuai, misalnya discovery learning, membantu motivasi siswa dan menghilangkan kebosanan para siswa.

4. Guru bersikap tegas. Tegas bukan berarti galak dan memarahi para siswa. Sikap tegas ini dibutuhkan saat kondisi kelas sudah tidak kondusif dan para siswa sudah tidak tertib lagi. Ketegasan guru dibutuhkan saat para siswa sudah keluar dari aturan tata tertib.

Guru yang hebat adalah guru yang mampu menghadapi setiap masalah dengan bijaksana dan mampu mencari solusi dari masalah yang terjadi dalam pembelajaran dengan solusi yang jitu. 

Para siswa adalah subjek bukan objek pembelajaran. Jadi mereka harus mau belajar dengan keinginan sendiri dalam suasana belajar yang mendukung, menyenangkan dan kondusif. 

Semoga bermanfaat.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun