Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menghadirkan 'Jiwa' dalam Puisi (1)

18 Januari 2023   22:00 Diperbarui: 18 Januari 2023   22:14 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok Pri by Canva

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar puisi yang kita buat tidak'garing' dan memiliki jiwa/ruh: 

  • Tentukan amanat yang ingin disampaikan dalam puisi.

Kuat atau lemahnya jiwa dalam puisi ditentukan oleh amanat yang akan diberikan penulis kepada pembacanya. Amanat harus jelas walaupun disampaikan secara implisit. Amanat yang jelas dan mudah ditangkap maknanya oleh pembaca menunjukan bahwa puisi tersebut sudah memiliki 'ruh'.

Ada beberapa faktor puisi-puisi yang kita buat sulit ditangkap maknanya. Pertama, pembaca tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menangap makna pada puisi kita. Kedua, sebagai penulis puisi, kita kurang mahir mengomunikasikan pesan dalam larik-larik puisi.

  • Pemilihan diksi (pilihan kata) yang tepat.

Puisi yang bermakna berkaitan dengan pemilihan diksi yang tepat. Pemilihan kata yang tepat dapat mempertegas amanat yang akan kita sampaikan kepada pembaca.

Penyampaian amanat puisi yang tegas bukan berarti kita melupakan nilai-nilai estetis yang dimiliki puisi, yaitu rima, rima, imaji, nada dan diksi.

Kita harus ingat bahwa puisi itu mengandung bahasa simbolik dan indah. Jadi tetap pesan yang ingin disampaikan harus juga memperhatikan nilai- nilai estetis yang dapat diperoleh dari pemahaman majas, citraan, dan kata-kata kiasan.

Contoh:

Catatan Senja

Semburat jingga menghias senja
Camar tak lagi bermain di cakrawala
Ombak yang menghantam karang
Kini mengalun tenang, damai

Angin sibuk menyapa mega
Di ujung ufuk asaku terpuruk
Gundah memecah asa
Mencumbu lara, terhempas

....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun