Tunarungu atau tuli adalah salah satu kategori difabel. Penyandang tunarungu memiliki masalah di alat pendengaran.Â
Masalah pendengaran itu bisa terjadi karena terganggunya fungsi alat pendengaran yang dimiliki manusia, misalnya: saluran eustachius yang berfungsi menghubungkan ruang telinga tengah dan rongga mulut, gendang telinga (membran timpani) yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara lalu mengubahnya menjadi getaran yang diteruskan ke tulang telinga, rumah siput (koklea) yang di dalamnya ada organ korti yang berisi sel-sel yang berjumlah ribuan dan sangat peka terhadap getara. Getaran yang ditimbulkan akan menjadi perangsang saraf dalam sel rambut kemudian diteruskan ke otak.
Organ-organ pendengaran yang tidak normal itu menyebabkan seorang tunarungu akan mengalami kesulitan berkomunikasi.Â
Para penyandang tunarungu berat terpaksa harus menggunakan bahasa isyarat sedangkan lingkungan di sekitarnya tidak memahami dan menguasai bahasa isyarat tersebut. Hal tersebut membuat penyandang tunarungu merasa minder, dan akhirnya menarik diri dari lingkungan.
Anak tunarungu yang memiliki jiwa yang rapuh, akan lebih mudah depresi dan rendah diri. Kesadaran tentang kurangnya kemampuan mendengar, kurangnya berbahasa dan berkomunikasi verbal, memiliki andil besar bagi anak tunarungu untuk memiliki rasa rendah diri, dan menjadi pribadi yang mudah depresi dan akhirnya menarik diri dari lingkungan sosial.
Hal tersebut sangat memprihatinkan karena sejatinya setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dalam meraih kebahagiaan dan meraih masa depan sesuai dengan cita-citanya.
Peran oranag tua, keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan sangat besar dalam mewujudkan anak-anak berkebutuhan khusus (tunarungu) untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki mereka serta menumbuhkan karakter tangguh agar mereka dapat menghadapi setiap masalah hidupnya.
Tips Mengembangkan Karakter Tangguh Pada Anak Tunarungu
Tumbuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih besar
Perhatian dan kasih sayang dari orang tua dan seluruh anggota keluarga merupakan faktor penting dalam mengembangkan karakter anak tunarungu.Â