Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Persembahan untuk Ibu

21 Desember 2022   22:29 Diperbarui: 22 Desember 2022   18:11 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/747527238122153489/

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintangan untuk aku anakmu. Ibuku sayang masih terus berjalan, walau tapak kaki penuh darah penuh nanah, seperti udara, kasih yang engkau berikan, dengan apa membalas, ibu... ibu_ Iwan Fals

Cinta Ibu

Cinta ibu adalah kilauan permata
menerangi titian hari-hari
dalam untaian doa dan pinta
membaluri jiwa dan raga belahan jiwa

Cinta ibu laksana samudera
yang luas tak terbatas mengalir
menggoreskan kisah penuh harapan
dalam kalbu yang penuh rindu

Cinta ibu adalah rangkaian pengorbanan
yang tak pernah berakhir tanpa jeda
pengorbanan yang tiada bertepi
menumbuhkan asa dengan segudang motivasi

Cinta ibu penuh kesabaran
meski lara mendera tiada jera
senyum senantiasa terukir di kulum bibirmu
menggambarkan keiklasan dan ketabahan

Cibadak 21 Desember 2022

Ode Buat Bunda di Surga

Kau berpulang dalam pangkuan Sang Pencipta
Saat aku masih belia dan butuh cinta
Sendiri, mengisi hari-hari penuh duka
Dalam nestapa yang terus mendera

Kurangkaikan kisah tentangmu dalam memori
tentang tebaran kasih yang tak pernah berakhir
tentang asa membalut rasaku tiada jemu
tentang dendang ria menutupi duka lara

Kau sembunyikan lara dalam senyuman
Kini kalbuku penuh rindu yang mengganggu
Ku untaikan zikir dan doa menghadirkan pinta
memohon bahagia kepada Sang Maha Berpunya

Baca juga: Perjalanan Hati

Bagiku, kau adalah mentari
senantiasa menyinari di setiap langkah hidupku
Bagiku, kau adalah sang dewi malam
memberikan cahaya terang dalam gelapnya malam

Kau terus melangkah meski penuh darah dan nanah
onak tertancap di setiap kisah tak pernah kau hiraukan
Hadirmu senantiasa memberikan nur dalam gelapnya hatiku
Rinduku padamu tak akan pernah usai dikalang waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun