Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mari Berpantun

17 Desember 2022   11:01 Diperbarui: 17 Desember 2022   11:07 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantun Persahabatan

Tempat kotor banyaklah kelabang
Kelabang berjalan di sela batu
Tak perlu risau tak perlu bimbang
Sahabat sejati siap membantu

Nonton bioskop di teater Lokananta
Pulangnya membeli ayam bekantan
Tak perlu kita berkata cinta
Lebih baik menjalin persahabatan

Pohon Cemara pohon dukuh
Pohonnya tinggi sekali
Kalau tentang persahabatan utuh
Pastinya akan awet sekali

Ke Surabaya naik delman
Pulangnya hari Sabtu
Jangan kau risau akan keadaan
Sahabat ada di sisimu

Mentari muncul di balik awan
Daun semilir bergoyang
Aku menyapa dengan senyuman
Happy weekend ya kawan kawan

Pantun Pendidikan

Membeli bahan dari kain katun
dijahit menjadi kain kebaya
Tingkatkan kegemaran berpantun
pantun tetap jadi warisan budaya

Lihat pertandingan di Jagakarsa
Sambil memakan durian Medan
Mendidik anak tidak dengan memaksa
arahkan dengan sikap dan teladan

Tak perlu punya banyak harta di tangan
cukup untuk penuhi kebutuhan jiwa raga
Hidup mati ada di tangan Tuhan
belajar sepanjang hayat , meraih bahagia

 Silahturahmi ke rumah ibu guru
sambil membawakan buah tangan
nasihat guru hendaknya ditiru
Insyaallah membawa kebaikan

Lihat pak tani membajak sawah
di pinggirnya ditanam buah tomat
sekolah bukan hanya cari ijazah
mencari ilmu yang bermanfaat

Pantun adalah warisan budaya Indonesia yang sudah diakui Unesco sebagai warisan budaya tak benda sejak tahun 2020. Pantun ini sudah dikenal masyarakat Indonesia khususnya masyarakat melayu sejak 500 tahun lalu sebagai tuturan lisan ataupun tulis. Marilah kita lestarikan pantun dengan menciptakan pantun-pantun yang dapat memberikan manfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun