Kasih masih bingung dan tak mengerti apa maskud semua itu.
"Kamu harus tahu, Nenek itu bernama Nenek Khadijah, pengusaha garmen terkenal di Indonesia. Saya Parmin, asisten pribadi beliau. Nenek Dijah sengaja menyamar untuk membuktikan bahwa masih ada orang yang memiliki hati yang baik dan ikhlas tanpa pamrih. Sejak pagi Nenek duduk di situ, baru Neng-lah yang mau menolongnya," jelas Pak Parmin.
"Ya, Neng. Tadinya Nenek sempat yakin bahwa sekarang ini orang sudah tidak peduli pada kesulitan orang lain karena sejak pagi tidak ada yang mau membantu Nenek. Alhamdulillah keraguan Nenek tidak terbukti."
"Apa maksudnya cek ini? Saya ikhlas membantu, Nenek," sergahku seraya menyerahkan kembali uang itu.
"Nenek juga ikhlas. Kamu bisa pakai uang itu untuk kebutuhanmu. Sekali lagi Nenek mengucapkan terima kasih kepadamu. Ini kartu nama Nenek, silakan kamu bisa datang ke rumah Nenek."
Nenek Khadijah dan Pak Parmin berlalu dan masuk ke sebuah mobil mewah yang diparkir tak jauh dari tempat mereka.
Kasih masih terpaku dan tak percaya dengan kejadian yang dialaminya. Allah Swt memang Maha Adil dan Maha Pemberi Rejeki. Mungkin inilah jawaban atas doa-doa Kasih selama ini. Allah Swt datangkan rejeki melalui orang baik seperti Nenek Dijah.
"Barang siapa terus menerus memohon ampunan (kepada Allah), maka Allah akan memberikan baginya kebebasan dari setiap kesusahan, jalan keluar dari setiap kesempitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H