Akhirnya kami tiba di Perpustakaan Nasional. Â Di lobi kami diminta untuk scan peduli lindungi. Kami mendapatkan informasi jika kegiatan kopdar Kompasiana berada di lantai empat. Saat tiba di lantai dasar Perpustakaan kami melihat ada globe besar. Buat anak-anak kami ini adalah kunjungan wisata edukasi.
Kami bertemu dengan Mbak Ari Budiyanti dan kami bersama-sama menuju lantai 4 tempat acara berlangsung. Sudah banyak teman-teman yang datang. Ada Ayah Tjipta, Bunda Roselina, Ayah Thamrin Dahlan, Om Jay, Pak Nur dan banyak sahabat Kompasianers yang sudah hadir. Kami saling bersalaman dan menanyakan nama.Â
Maklum baru kali ini saya ikutan kopdar karena baru dua pupuh dua bulan saya menulis di kompasiana dan baru empat bulan bergabung dengan  YPTD.
Pertama kali,kami menemui Ayah Tjipta, Bunda Rose dan Pak Thamrin Dahlan seraya memperkenalkan diri. Ada rasa haru yang menyelinap dalam hati saya. Saya bahagia bisa bertemu dengan para senior yang terus berkarya meski usia telah senja. Saya juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bunda Roselina juga mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-2 YPTD kepada Ayah Thamrin.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ibu Nani Kusmiyati sebagai MC. Ternyata Bu Nani ini seorang Mayor Laut. Hal ini membuktikan jika menjadi seorang penulis itu bisa berasal dari latar belakang profesi apa saja. Seperti Ayah Thamrin Dahlan, beliau adalah seorang pensiunan polisi yang gemar berliterasi.Â
Masih banyak teman-teman kompasianers yang memiliki latar belakang yang beragam tetapi disatukan hati dengan kegiatan menulis di kompasiana dan YPTD.
Saat membuka acara, Ayah Thamrin Dahlan menceritakan tentang profil Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Kemudian beliau juga menyampaikan bahwa buku adalah ruhnya penulis dan mengajak para penulis membuka buku. Beliau juga mengatakan bahwa buku adalah mahkotanya penulis.Â
Artinya kita dituntut juga membuat buku dari tulisan-tulisan kita. Setelah sambutan Pak Thamrin Dahlan acara dilanjutkan dengan talk show. Beberapa orang senior menjadi pembicara, yaitu: Ayah Tjipta, Pak Nur Terbit, Om Jay yang baru dilantik sebagai Doktor, Pak Hj. M. Rasyid Nur dan CEO Kompasiana Mas Nurul.Â
Talk shows ini dikomandani oleh Mas Erdonis Erdwan yang berhasil memandu acara ini menjadi menarik dan tidak membosankan. Banyak yang disampaikan oleh masing-masing nara sumber.ÂAyah Tjipta memberikan saran agar kegiatan menulis harus memberikan manfaat untuk orang lain. Harus ada target dalam menulis, misalnya one day one article. Bunda Roselina tak kalah memberikan saran agar terus menulis meskipun usia sudah senja.Â
DR. Â Wijaya Kusuma atau yang lebih dikenal dengan panggilan Om Jay ini menceritakan pengalamannya yang pernah sakit, tapi beliau terus menulis sebagai salah satu terapi. Sama halnya dengan yang dialami oleh Bu Criste Damayanti. Beliau sakit dan berada di kursi roda.Â