Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi "Aku dan Anakku" Bagian 1

29 Juli 2022   20:37 Diperbarui: 29 Juli 2022   20:38 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adul dan Presiden Jokowi Sumber: Kumparan.com

Bibir tipis manis merah merekah
Sambil tersenyum dengan wajah yang cerah
Dengan nada rendah dan gemetar
Ibuku menjawab dengan suara yang sabar

"Anakku kamu harus sabar
Kamu harus bisa, kamu harus pintar
Meskipun ada kekurangan
Ibu tahu pasti ada kelebihan"

Anakku, meskipun kekurangan fisik
Kau sangat mulya di hadapan Allah
Itu semua diatur oleh Allah
Allah sayang pada kita

Allah dekat dengan kita
Bahkan lebih dekat dari urat leher
Bangkitlah nak jangan kecil hati
Carilah ilmu setinggi - tingginya

Sekalipun di negeri China Ayo nak, semangat!
Gapai harapan dalam genggaman
Tepislan duka di angkasa raya
Buang rasa gundah gulana ke samudera

Tunjukkan motivasi, Kau pasti bisa
Jadilah teladan buat sesama
Jadilah dirimu sendiri
Doa ibu selalu menyertaimu

Cibadak, 28 Juli 2022

Profil Mukhlish Abdul Kholik

Mukhlis Abdul Kholik yang akrab dipanggil dengan Adul ini adalah seorang anak penyandang disabilitas. Namun, kekurangannya tidak mengurangi semangat Adul untuk memperoleh ilmu di jenjang SMP. Kini, Adul bersekolah di SMP N 2 Cibadak sebagai salah satu sekolah inklusi. Saya menjadi wali kelas sekaligus guru Bahasa Indonesia. Dari hasil tes diagnostik awal yang saya lakukan ternyata Adul memiliki kemampuan menulis puisi. Dua puisi di atas adalah curahan hati Adul. Semangatlah, Nak. Gali potensimu setinggi langit!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun