Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kiat Memanfaatkan Internet untuk Parenting Anak "Deaf"

30 Juni 2022   22:55 Diperbarui: 30 Juni 2022   22:59 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar daring. Sumber: detik,news.com

Keluarga adalah lingkungan kehidupan pertama yang dikenal oleh anak. Anak-anak mulai belajar di lingkungan keluarga mereka tentang hal-hal yang belum pernah diketahuinya. Anak bisa diibaratkan sebongkah tanah liat yang akan dibentuk. Proses pembentukan dan tujuan membentuknya itu tergantung kepada keluarga khususnya orang tua.

Saya yakin para orang tua bertujuan untuk membentuk anak-anak mereka agar menjadi anak cerdas dan berkarakter atau berakhlak baik.. Oleh karena itu orang tua harus memahami parenting yang baik bagi anak- anaknya.

Parenting adalah pola asuh, cara, upaya yang dilakukan secara aktif dan berkesinambungan oleh orang tua terhadap anak-anaknya. Pengetahuan dan pemahaman orang tua terhadap pola asuh anak akan berpengaruh besar kepada proses tumbuh kembang seorang anak di masa depannya. Oleh karena itu orang tua harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik tentang pola asuh dan cara mendidik anak-anak mereka agar kelak dapat menjadi sumber daya manusia yang mumpuni.

Pengetahuan dan keterampilan tersebut juga sangat dibutuhkan oleh para orang tua yang memiliki anak-anak yang 'spesial'dan memiliki masalah dalam tumbuh kembang mereka (anak-anak disabilitas). Tentu saja orang tua harus mampu mengelola pola asuh yang sesuai dengan masalah yang ada pada anak-anak.

Selanjutnya saya akan membahas anak-anak yang memiliki masalah pendengaran. Orang tua harus memahami apa saja yang harus dilakukan saat mereka mendapatkan kenyataan bahwa anak mereka bermasalah di pendengarannya.

Masalah pendengaran itu ada dua macam, yakni deaf (tidak mendengar) dan low hear (kurang mendengar). Orang tua yang memiliki anak dengan masalah di pendengaran harus mampu mengolah pola asuh dengan baik sehingga anak-anak tetap mendapatkan hak belajar.

Baca : 5 Tips Mendidik Anak Deaf  di sini

Pada masa pandemi Covid-19 yang lalu, pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan jaringan internet. Pemberlakuan PJJ itu berlaku untuk semua siswa, termasuk para siswa yang memiliki masalah pendengaran.

Bimbingan yang biasanya dilakukan oleh guru harus dilakukan oleh orang tua. Banyak kendala yang ditemukan saat orang tua berperan sebagai guru pembimbing bagi anak-anak mereka. Pengetahuan yang tidak dikuasai oleh para orang tua, penggunaan internet bagi orang tua yang gaptek, jaringan yang tidak stabil ataupun dana yang tidak memadai untuk membeli kuota internet menjadikan masalah yang membingungkan orang tua.

Hal-hal yang sudah dijelaskan itu sangat mempengaruhi pemahaman belajar anak. Apa yang terjadi kemudian? Anak-anak merasa malas untuk mengikuti pembelajaran daring.

Hal yang sama juga dialami oleh para siswa penyandang tuna rungu. Pembelajaran daring sangat menyulitkan buat mereka. Metode pembelajaran yang dilakukan biasanya dilakukan langsung oleh guru sedangkan pembelajaran jaring memiliki batas. Upaya untuk meminimalisir kendala-kendala ersebut harus dilakukan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan internet.

Internet adalah salah satu media yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak yang memiliki masalah pendengaran. Mereka tidak bisa memaksimalkan pendengaran mereka. Saat belajar daring, baik melalui aplikasi meet, atau zoom, anak-anak tersebut akan mengalami kesulitan. Apalagi ambang dengar yang dimiliki sudah sangat berat. Hal tersebut menjadi kendala anak deaf untuk memahami materi.

Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi -- aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak deaf atau pun low hear, misalnya aplikasi SIBI, Hear Me ID, My Sibi dan banyak lagi aplikasi yang dapat diakses di internet. Manfaat internet bagi anak-anak deaf sangat besar, misalnya memberikan akses pengetahuan yang lebih luas dari materi-materi pelajaran yang sulit mereka pahami melalui pembelajaran daring.

Kita tidak perlu khawatir untuk masalah jaringan internet yang kadang timbul tenggelam. PT. Telkom Indonesia telah meluncurkan satu program penawaran yang sangat terjangkau oleh masyarakat, yakni Indihome. Program Indihome ini mulai diluncurkan pada tahun 2015 dan sampai kini jaringan Indihome sudah bisa dipasang hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Program Indihome ini memberikan kepuasan bagi jutaan pelanggannya. Indihome memang internetnya Indonesia.

Kiat Memanfatkan Internet Bagi Anak Deaf

  1. Pahami masalah pendengaran yang dialami anak. Hal tersebut sangat dibutuhkan saat kita akan mencari program pembelajaran dan aplikasi pembelajaran yang dapat digunakan anak kita,
  2. Pilih program pembelajaran yang dibutuhkan anak dan sesuaikan dengan ambang dengarnya. Anak deaf yang ambangnya dengarnya termasuk berat dan terbiasa menggunakan bahasa isyarat, maka program pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran yang menggunakan SIBI. Bagi anak yang memiliki ambang dengar sedang atau ringan dan menggunakan alat bantu dengar, maka mereka bisa menggunakan video pembelajaran yang banyak beredar di internet.
  3. Tetap dampingi anak-anak saat memanfaatkan internet agar mereka tidak mengakses situs-situs yang berbahaya,
  4. Beri batasan waktu bagi mereka untuk menggunakan internet.

Ada sebuah kisah tentang seorang ibu yang memiliki anak deaf sejak usia dua tahun. Sang ibu membelikan alat bantu dengar dan memaskan anaknya tersebut ke terapi wicara. Sejak usia enam tahun, ibu tersebut memasukan anaknya ke sekolah umum sehingga anaknya berinteraksi dengan anak-anak normal lainnya.  

Saat Usia SD, sang ibu merasa kesulitan untuk memberikan bimbingan kepada anaknya karena memang kurang memahami materi SD. Kemudian untuk membimbing anaknya tersebut, sang ibu rajin membuka internet. Kebetulan dia memasang Indihome dari PT Telkom Indonesia sehingga dia sangat mudah mengakses materi-materi pembelajaran untuk disampaikannya kembali kepada anak-anaknya. Beberapa video tentang trik menghitung pun dia berikan epada anaknya berulang-ulang dan alhamdulillah anaknya tersebut cepat memahami. 

Itu salah satu fakta yang membuktikan manfaat internet bagi pembelajaran anak deaf. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun