Sebenarnya pihak sekolah sudah melakukan berbagai upaya agar aksi coret-coret itu tidak terjadi. Upaya yang dilakukan antara lain: mengundang para orang tua siswa saat mengambil surat kelulusan. Hal itu diharapkan agar para siswa tidak memiliki kesempatan untuk datang ke sekolah.Â
Upaya lain adalah dengan memberikan syarat pemberian surat kelakuan baik yang dibutuhkan siswa untuk mendaftar ke jenjang berikutnya. Bagi siswa yang terlibat coret-coret dan konvoi, tidak akan diberi surat pernyataan kelakuan baik tersebut, dan memberikan arahan untuk menyumbangkan baju seragam mereka kepada orang yang membutuhkan.
Sekolah hendaknya menyiapkan media agar anak-anak dapat mengekspresikan kegembiraannya dalam bentuk positif, misalnya menyiapkan kanvas kain panjang untuk para siswa mencoret-coret atau membubuhkan tanda tangan mereka. Selain menjadi media ekspresi, hal tersebut dapat menggugah anak-anak untuk berkreasi.
Jadi banyak cara positif untuk meluapkan kebahagiaan tanpa melakukan aksi coret-coret dan konvoi. Masa depan mereka masih panjang. Kelulusan adalah titik awal proses meraih kesuksesan berikutnya. Kerja sama orang tua angat diperlukan agar tindakan coret-coret dan konvoi tersebut tidak terjadi tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H