Gumamku ya Allah
WS. Rendra
Angin dan langit dalam diriku,
gelap dan terang di alam raya,
arah dan kiblat di ruang dan waktu,
memesona rasa duga dan kira,
adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya Allah!
Serambut atau berlaksa hasta
entah apa bedanya dalam penasaran pengertian.
Musafir-musafir yang senantiasa mengembara.
Umat manusia tak ada yang juara.
Api rindu pada-Mu menyala di puncak yang sepi.
Semua manusia sama tidak tahu dan sama rindu.
Agama adalah kemah para pengembara.
Menggema beragam doa dan puja.
Arti yang sama dalam bahasa-bahasa berbeda.
Jakarta, 28 Mei 1983
WS Rendra
Puisi ini menyampaikan tentang gumaman penyair tentang kehadiran sang Pencipta, Allah SWT. Pada bait pertama penyair menyampaikan tentang rahasia keberadaan Allah dengan bahasa simbolis dan hiperbolisme, Angin dan langit dalam diriku,
gelap dan terang di alam raya, arah dan kiblat di ruang dan waktu, gelap dan terang
Puisi ini memaparkan tentang derajat yang dimiliki manusia itu sama di mata Allah SWT. Dan agama adalah pondasi yang harus dimiliki oleh setiap manusia meskipun agama di Indonesia ini berbeda- beda tetapi tetap nilai-nilai kebaikanlah yang diajarkan, Sikap saling menghargai antar umat beragama disimbolkan dalam larik berikut:
Umat manusia tak ada yang juara.
Api rindu pada-Mu menyala di puncak yang sepi
Nilai religius juga terdapat dalam puisi W.S. Rendra yang berjudul "Tuhan, Aku Cinta Pada-Mu. Puisi ini adalah puisi terakhir yang dibuat oleh Rendra. Puisi ini dibuat bulan Juli 2009 dan beliau wafat pada bulan Agustus karena penyakit jantung koronernya.