Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membumikan Literasi Bestari di Kabupaten Sukabumi

1 April 2022   23:01 Diperbarui: 2 April 2022   12:28 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Diarpusda, Kepala Disdik Kab. Sukabumi, Ketua GLN Gareulis Jabar, Kepala SMP N 2 Cibadak. Sumber: Dok.Pri

Literasi bukanlah hal yang baru lagi bagi kita semua. Kata ini sering diucapkan oleh orang banyak mulai dari guru, pengusaha, menteri, para pejabat termasuk Bapak Presiden Joko Widodo.

Apa sebenarnya makna dari literasi itu?

KBBI menjelaskan tentang pengertian literasi, yaitu kemampuan membaca dan menulis. Namun, pengertian literasi itu lebih luas dan tidak sebatas kemampuan membaca dan menulis saja.

Wikipedia menjelaskan istilah literasi itu berasal dari bahasa Latin, literatus, yang berarti orang yang belajar. Literasi meruJuk kepada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan   Education Development Center, menjelaskan literasi sebagai kemampuan individu untuk menggunakan potensi yang ia miliki dan kemampuan tidak sebatas baca tulis saja.

UNSECO pun turut memberikan pengertian literasi, yakni seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif seseorang dalam membaca dan menulis yang dipengaruhi oleh kompetensi di bidang akademik, konteks nasional, institusi, nilai-nilai budaya, dan pengalaman.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipastikan bahwa kemampuan berliterasi itu sangat dibutuhkan oleh seseorang. Kemampuan berliterasi itu harus dilatih terus menerus.

Oleh karena itu pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan tentang gerakan literasi di Indonesia. Permendikbud nomor 23 tentang  Penumbuhan Budi Pekerti. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk kelompok kerja Gerakan Literasi Nasional untuk mengoordinasikan berbagai kegiatan literasi yang dikelola unit-unit kerja terkait.

Sejak saat itu mulailah disusun berbagai kebijakan yang berkaitan dengan GLN (Gerakan Literasi Nasional). Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah untuk meningkatkan daya baca siswa.

Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik, pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca. Bersamaan dengan itu bermunculan kegiatan- kegiatan yang berbasis gerakan literasi.

Pada tahun 2017 di Jawa Barat terdapat program WJLRC (West Java Leader's Reading Chalange). Program ini merupakan kerja sama bidang pendidikan antara Pemerintah Daerah Jawa Barat dan The Crown in Right of State of south Australia.

Program ini merupakan tantangan membaca dari para pemimpin pemerintahan Jawa Barat untuk para guru dan peserta didik di sekolah. Kegiatan ini merupakan tahapan pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di Jawa Barat.

Para peserta ditantang untuk membaca buku minimal 24 buku selama sebulan, dan membuat reviu dari buku yang dibacanya. Selain itu peserta juga diwajibkan membuat karya tulis lain selain reviu.

Pada saat itu tiga belas orang siswa SMPN 2 Cibadak dari lima orang yang menjadi peserta yang saya bimbing, berhasil menyelesaikan tantangan dan berhak mendapat medali dan penghargaan dari Gubernur Jawa Barat sekaligus berhak mengikuti jambore Literasi di Kiara Payung Bandung. Sayangnya gerakan tersebut tidak berlanjut.

Pada tahun 2021 muncul satu program literasi di Jawa Barat dengan nama GLN Gareulis Jabar. Program ini merupakan perwujudan Gerakan Literasi Nasional yang mengolaborasikan impelementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi Masyarakat (GLM), dan Gerakan Literasi Keluarga (GLK)

Para peserta berzama para pejabat. sumber: dok.pri
Para peserta berzama para pejabat. sumber: dok.pri

Program ini lahir sebagai bentuk kepedulian dari pegiat literasi Jawa Barat untuk meningkatkan penerapan dan minat baca masyarakat.   Kegiatan ini juga mengejawantakan program Gubernur Jawa Barat yaitu Jabar Juara Lahir batin dengan Inovasi dan Kolaborasi dan melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif.

Peserta program tantangan adalah GLS, GLK dan GLM. Peserta GLS wajib mengikutsertakan siswa, Kepala Sekolah, guru, komite sesuaidengan kategori yang dipilih. Peserta GLM adalah taman bacaan masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat yang peduli literasi. Sedangkan GLK pesertanya adalah keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak.

Ketua GLN Gareulis Jawa Barat Bunda Yulia dan Koordinator GLN Gareulis Jawa Barat Kab. sukabumi, Ibu Popon Nuraeni. Sumber Dok. Pri.
Ketua GLN Gareulis Jawa Barat Bunda Yulia dan Koordinator GLN Gareulis Jawa Barat Kab. sukabumi, Ibu Popon Nuraeni. Sumber Dok. Pri.
Tantangan yang diberikan oleh GLN Gareulis Jabar kepada peserta ada beberapa macam, yaitu: mengikuti 9 diklat literasi, membaca dan mereviu minimal 10 buku dalam sepuluh bulan, menulis karya tulis puisi, pantun,cerpen,carpon,English story,  artikel dan best practice, menulis buku antologi, membuat video dongeng dan dunia literasi, membuat diorama baca.

SMP N 2 Cibadak berhasil meraih peringkat 2 nominasi GLS terbaik dan berhak mengikuti lomba di tingkat Provinsi Jawa Barat.  Selain GLS, peserta perorangan berhasil meraih peringkat ketiga dan berhasil meraih predikat guru terliterat menurut juri tingkat Kabupaten.

Tim GLS SMP N 2 Cibadak. Sumber.Dok.Pri
Tim GLS SMP N 2 Cibadak. Sumber.Dok.Pri

Para pemenang di tingkat Kabupaten Sukabumi berhak mewakili Kabupaten Sukabumi ke tingkat Provinsi Jawa Barat dan akan dinilai oleh para penilai dari pengurus GLN Gareulis Jawa Barat.

Penilaian dan monev dilakukan pada Kamis (31/4/2022) yang dipusatkan di SMP N 1 Cibadak. Monev ini dihadiri oleh Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi, Bapak Mohammad Solihin, S.Pd., M.M.Pd., Kepala Diarpusda Kabupaten Sukabumi, Pengawas disdik, Para Kepala Sekolah, dan Ketua GLN Gareulis Jabar Bunda Yulia Yulianti, M.Pd.

Yang paling membanggakan dari program GLN Gareulis Jabar ini adalah keikhlasan dan kerelaan berkorban dari para pengurus dari tingkat Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota. Para pengurus ini berjuang tanpa lelah demi menggolkan tujuan program ini, yaitu membumikan literasi di bumi Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Sukabumi dan di seluruh Jawa Barat umumnya. 

Kerja sama dan kekompakan dari para pengurus GLN Gareulis Sukabumi ini telah mengantarkan kegiatan Monev ini menjadi berhasil dan sukses. Cita- cita menjadikan Kabupaten Sukabumi kahiji menggelora di hati seluruh peserta dan pengurus. Semua bersatu atas nama Kabupaten Sukabumi. Membumikan Literasi Bestari di Kabupaten Sukabumi ini menjadi semangat yang terus bergelora di dada. Semoga Kabupaten Sukabumi menjadi juara kahiji dalam lomba literasi Jawa Barat ini.

Terima kasih kepada Tim Monev yang sudah berkunjung dan menilai. Terima kasih kepada para pengurus GLN Gareulis Jawa Barat yang dikomandani Ibu Popong Nuraeni, juga kepada seluruh peserta.

Referensi

Tirta. 2021. Literasi: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh https://perpustakaan.kalbarprov.go.id. Diakses 1 April 2022, pukul 16.00.

https://gln.kemdikbud.go.id

Yulianti, R. Yulia.R. 2021. Guru, siswa, Masyarakat, dan Keluarga, Menulis dan Berliterasi Wujudkan Jawa Barat Juara Literat.  https://glngareulis-jabar.id. Diakses tanggal 1 April pukul 21.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun