Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Langkah Praktis Swasunting dengan "Seksi B"

27 Maret 2022   15:47 Diperbarui: 1 April 2022   17:45 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi swasunting (Sumber: canva via www.kompas.com)

"Menulislah dengan bebas dan secepat mungkin, dan tuangkan semuanya ke atas kertas. Jangan melakukan koreksi atau menulis ulang sebelum semuanya habis Anda tuliskan". -- John.

Menulis adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh orang banyak. Menulis adalah sebuah proses menciptakan suatu catatan, informasi atau cerita menggunakan aksara.

Menurut KBBI, menulis adalah kegiatan untuk mengungkap gagasan, opini dan ide dalam rangkaian kalimat. 

Menulis adalah kegiatan untuk membuat huruf dengan pena atau pensil, menyampaikan pikiran atau pandangan, mengarang cerita dan menggambarkannya.

Tarigan (1986:15) menjelaskan bahwa menulis adalah suatu kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai media penyampaiannya.

Pada zaman Mesir kuno orang menulis dengan menggunakan gambar. Ide, gagasan yang dimiliki dituangkan dalam bentuk gambar yang sesuai agar orang lain memahami ide atau gagasan tersebut. Pada 5000 tahun lalu tulisan aksara mulai ditemukan.

Menulis bisa dilakukan pada media kerja dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Seiring perkembangan zaman, media menulis pun berubah. Penggunaan mesin tik yang trend di zamannya hingga penggunaan komputer merupakan indikasi perkembangan media menulis.

Seorang penulis yang baik tentunya harus memiliki tujuan menulis. Bukan hanya merangkai kata, tetapi dia juga harus mengetahui apa tujuan menulis.

Tujuan menulis pun beragam, antara lain:

  1. Penulis ingin menyampaikan informasi yang dimilikinya kepada para pembaca. Informasi yang disampaikan bisa berupa fakta, opini, data, peristiwa atau hasil penelitian.
  2. Tulisan dapat digunakan untuk membujuk orang lain. Penulis yang memiliki tujuan ini berharap agar para pembaca dapat menentukan sikap dan pilihan yang diharapkan. Bahasa persuasif sangat dibutuhkan dalam tulisan yang memiliki tujuan ini.
  3. Tujuan lain dari menulis adalah mendidik pembaca.
  4. Sebuah tulisan dapat bertujuan untuk menghibur. Jenis fiksi salah satu jenis tulisan yang bertujuan menghibur pembaca.

Setelah menetapkan tujuan, penulis harus memahami terlebih dahulu langkah- langkah menulisnya.

Saya pernah mengulas tentang apa yang harus dilakukan saat akan menulis. Baca di sini

Langkah Swasunting dengan 'SEKSI B'

Dalam tulisan terdahulu saya mengutarakan tentang langkah terakhir yang harus dilakukan oleh seorang penulis yaitu melakukan swasunting.

Apa itu swasunting? 

Swasunting adalah proses mengedit atau istilah lainnya self-editing. Swasunting merupakan proses mandiri yang dilakukan oleh penulis untuk memperbaiki karya tulisnya. 

Melalui swasunting ini, penulis berupaya meminimalkan kesalahan yang terdapat dalam tulisan sendiri. Selain itu, swasunting juga dapat meningkatkan kualitas tulisan dan kredibilitas kita sebagai penulis.

Setelah kita selesai menulis, diamkan tulisan tersebut dalam beberapa jam atau jika beberapa hari. Setelah itu barulah kita melakukan swasunting.

Bekal utama dalam proses swasunting adalah pemahaman tentang teori kebahasaan. Di dalam bahasa Indonesia, teori kebahasaan ini dapat kita baca dalam buku Tata Bahasa Indonesia dan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). 

Seorang penulis mau tidak mau harus bersedia untuk mempelajari kedua teori kebahasaan tersebut agar tulisan yang kita buat baik dan berkualitas.

Saya akan memberikan tips tentang swasunting yang dapat kita lakukan yaitu 'Seksi B'. Tips ini diberikan oleh seorang Mentor menulis saya bernama Dra. Ninik Sirtufi Rahayu, M.Pd. Beliau yang mengajarkan kepada saya beberapa tips kepenulisan termasuk swasunting.

Apa itu Seksi B'? 

Seksi B ini adalah tips sederhana yang dapat dilakukan saat melakukan swasunting. Tips ini merupakan singkatan dari langkah-langkah tersebut:

Spasi

Perhatikan spasi yang terdapat dalam tulisan yang kita buat. Usahakan jangan menggunakan jarak tulisan yang dobel. Perhatikan pula penggunaan spasi dalam tiap baris.

Ejaan

Hal yang paling penting dalam tulisan kita adalah penggunaan ejaan yang benar. Oleh karena itu penulis yang baik harus memahami PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). 

PUEBI adalah suatu pedoman penulisan yang berkaitan dengan penulisan ejaan, penulisan kata, penggunaan huruf dan penggunaan tanda baca yang dimiliki oleh Bahasa Indonesia. 

Penggunaan huruf kapital yang digunakan seringkali salah. Saya memberikan cara untuk menghafal penggunaan huruf kapital ini, yakni dengan singkatan "Awalnya kerabat pejabat daerah namanya langsung terkenal agama waktu".

Kesalahan lain adalah penulisan judul tulisan. Banyak penulis yang sering menuliskan judul dengan menggunakan huruf kapital di semua huruf. 

Berdasarkan kerapian, hal tersebut tidak disarankan. Penulisan huruf kapital digunakan di huruf pertama setiap kata, contoh: Keindahan Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi Menarik Para Wisman.

Saya memasang aplikasi PUEBI online dan sering melihat PUEBI jika merasa ragu-ragu untuk menuliskan sebuah kata. 

Hal itu sangat membantu saat kita menulis. Banyak yang dapat kita pelajari dalam pedoman tersebut berkaitan dengan kaidah Bahasa Indonesia.

Kata dan Kalimat

Bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis kata. Saya mencontohkan salah satu jenis kata yang kerap salah penulisannya, yaitu kata depan. Kata di dapat berfungsi sebagai kata depan dan prefiks (awalan). 

Kata di sebagai kata depan harus ditulis terpisah, contoh: di luar, di rumah, di kantor, di sekolah, di sini (menunjukkan kata depan). 

Kata di- sebagai imbuhan melekat pada kata kerja dan harus disatukan penulisannya, contoh dikebumikan, diberikan, diambil.

Hal lain yang perlu diingat adalah pola kalimat dalam Bahasa Indonesia. Kita mengenal pola S-P-O-K dalam bahasa Indonesia. Biasanya pengaruh bahasa daerah penulis sering membuat kalimat yang polanya tidak jelas.

Sumber

Perhatikan cara menuliskan kalimat kutipan dari sumber lain. Ada dua jenis kutipan. Pertama, kutipan tidak langsung. 

Kutipan tidak langsung adalah penulis yang mengambil ide dari penulis lain dan merangkai  kalimatnya sendiri. Kedua, kutipan langsung yang ditulis persis seperti yang disampaikan oleh sumber.

Ilustrasi, Tabel, gambar, grafik

Telitih  ilustrasi yang digunakan dalam tulisan kita. Sertakan sumber ilustrasi karena berkaitan dengan hak cipta. Amati kembali data dan grafik dalam tulisan apakah sudah sesuai atau masih ada kesalahan.

Baca kembali

Langkah terakhir adalah baca kembali karya tulis yang sudah kita sunting. Setelah semuanya sudah oke, silakan kirim naskah sesuai tujuan.

Referensi

  1. https://penerbitdeepublish.com/menulis
  2. https://id.wikipedia.org
  3. https://library.petra.ac.id
  4. Akronim 'Seksi B' oleh Dra Ninik Sirtufi Rahayu, M.Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun