Bulan Ramadhan 1443H tinggal menghitung hari. Perkiraan awal puasa adalah hari Sabtu, tanggal 2 April 2022. Semua umat muslim akan melaksanakan shaum Ramadhan selama sebulan penuh.
Umat muslim pastinya sudah mempersiapkan lahir dan batin untuk menjalankan ibadah puasa dengan tertib dan khusyu. Ada persiapan khusus yang dilakukan agar mereka bisa menjalankan ibadah yang utama ini dengan baik dan terhindar dari segala godaan.
Begitu juga para ibu yang harus menyiapkan urusan logistik di rumah. Kaum ibu yang memiliki tugas yang cukup penting, yaitu menyiapkan santapan untuk berbuka maupun sahur. Biasanya para ibu ini sudah merancang menu selama sebulan agar tidak membosankan bagi seluruh anggota keluarga.
Tidak bisa dipungkiri bila gorengan adalah salah satu makanan favorit yang harus selalu hadir di setiap momen berbuka puasa. Di keluarga saya, makanan berjenis gorengan ini menjadi makanan utama dengan berbagai bentuk dan aneka jenis gorengan.  Rasa yang dimiliki oleh gorengan ini memang lebih lezat dibandingan makanan yang tidak digoreng. Itulah sebabnya banyak orang yang menyukai gorengan sebagai menu buka puasa.
Sekarang ini mahalnya harga minyak goreng dan jika pun ada harganya relatif mahal. Keadaan tersebut membuat para ibu untuk mencari menu alternatif lain.
Sebenarnya kelangkaan minyak goreng ini merupakan hal yang dianggap tidak mengkhawatirkan jika kita menyadari bahayanya memakan masakan yang digoreng yang dikonsumsi dalam jangka panjang dan terus menerus. Banyak mengonsumsi makanan berminyak pun kurang baik bagi kesehatan.
Bahaya Mengonsumsi Makanan Berminyak Terlalu Banyak
Menurut laman hellosehat.com, nutrisi makanan yang mengandung banyak minyak kurang baik bagi kesehatan. Makanan berminyak dapat mengakibatkan beberapa macam penyakit dalam tubuh, antara lain:
- Tubuh akan mudah mengalami obesitas. Makanan yang mengandung minyak ini memiliki kadar kalori yang tinggi. Lambat laun orang yang mengonsumsi makanan berlemak ini akan mengalami kenaikan berat badan.
- Gangguan sistem pencernaan. Gangguan pencernaan bisa terjadi karena proses mencerna makanan berminyak lebih lama. Hal itu dapat memberikan tekanan pada sistem pencernaan kita. Lemak akan bertahan dalam tubuhkta lebih lama.
- Memicu pertumbuhan jerawat. Asupan makanan yang mengandung minyak akan mengganggu hormon. Hormon yang terganggu ini dapat memicu timbulnya jerawat..
- Meningkatkan resiko penyakit jantung dan diabetes. Terlalu banyak makan makanan berminyak ini dapat mengundang risiko penyakit jantung dan diabetes. Berdasarkan penelitian di Harvard School og Public Health, yang dilakukan kepada 100 pria dan wanita selama 25 tahun. Hasil penelitian menyebutkan bahwa orang yang memakan gorengan sebanyak 3 -- 6 kali seminggu berisiko hingga 39% untuk terkena diabetes tipe 2. Risiko penyakit jantung pun meningkat 23% dibandingkan dengan yang makan gorengan sekali seminggu.
Melihat bahayanya makanan yang mengandung minyak dalam tubuh manusia, perlu diupayakan agar masakan dan makanan untuk berbuka puasa nanti tidak mengandung minyak yang berlebihan. Para ibu harus pandai mencari siasat agar makanan yang disajikan adalah makanan sehat dan bergizi. Pastinya hal tersebut menjadi tugas yang cukup berat buat kaum ibu.
Tips Menyiasati Kelangkaan Minyak Goreng Menjelang Ramadhan
- Upayakan Mencari Alternatif Teknik Memasak Selain Frying (Menggoreng)
Banyak teknik memasak yang dapat digunakan selain memasak dengan menggunakan minyak atau menggoreng.
- Teknik memasak dengan boiling(merebus).Â
Teknik ini paling mudah dilakukan oleh para ibu. Teknik merebus biasanya dipakai untuk bahan sayuran. Untuk merebus sayuran ini perlu diperhatikan derajat waktu merebus agar sauran tidak terlalu matang dan hilang kandungan gizinya. Selain sayuran, telur, daging dapat menggunakan teknik perebusan.
- Teknik Memanggang (Grilling)
Memanggang dikenal juga dengan  barbecuing adalah teknik memasak makanan di atas api langsung. Sumber panas dapat berasal dari bara arang, batok kelapa dan kayu. Teknik memanggang berbeda dengan baking. Grilling ini mengharuskan kita  bahan makanan menyentuh sumber panas secara langsung. Makanan yang terkena api dan panas berasal dari bara yang berada di bawah perapian. Sedangkan baking, bahan makanan disimpan di suatu tempat sebagai sumber panas, misalnya oven.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!