"Hai...pasti Arman, ya? Apa kabarmu, Man?" tanya Diah langsung mengenali suaranya.
"Ha..ha..rupanya kamu tidak pernah melupakan aku ya,Di?"
"Pasti tidak. Karena hanya kamu seorang temanku yang sering  berpantun. Apa kabarmu, Man?" tanya Diah .
"Alhamdulillah sehat,Di. Bagaimana kabarmu dan Gondo. Katanya kalian sudah menikah?" tanya Arman penuh selidik.
 "Kita berjodoh, Man. Apakah kamu juga sudah berkeluarga?"tanya Diah penasaran. Arman hanya menjawab dengan tawa.
"Di, apakah suamimu ada di rumah? Sekarang aku mau mampir ke rumah kalian boleh?" tanya Arman tanpa basa basi.
"Pasti bolehlah . Ayo kutunggu, ya. Pasti Gondo senang dengan kedatanganmu," jawab Diah senang.
"Ngomong-ngomong di mana rumahmu?" tanya Arman kemudian.
 "Oke aku share loc ya," ujar Diah kemudian. Mereka kemudian membuat janji temu. Arman  segera menutup gawainya dan segera bergegas mengambil kunci mobil.
Dia harus mengorek keterangan tentang Centini dari kedua sahabatnya sekaligus melepas kangen dengan mereka. Maklum sudah belasan tahun mereka tidak bertemu atau sekedar saling menyapa lewat telepon.Â
Baca Juga