Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamat Datang Kurikulum Merdeka Belajar, Selamat Datang Perubahan

23 Februari 2022   02:38 Diperbarui: 23 Februari 2022   02:45 8110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Kurikulum Merdeka. Dok.PriSumber gambar :https://pahamify.com/

Menurut UU RI no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

Sepanjang perjalanan saya menjadi guru sejak tahun 1994, saya mengalami empat kali perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Namun, sayangnya perubahan kurikulum ini terjadi saat ada pergantian menteri baru. Sehingga ada rumor di dunia pendidikan 'ganti menteri ganti kurikulum.'

Ada beberapa hal yang harus dicermati dari masing-masing kurikulum tersebut. Setiap kurikulum pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga kita tidak bisa mengklaim bahwa suatu kurikulum memiliki keunggulan dibandingkan dengan kurikulum lain.

Kita ingat kembali keempat kurikulum tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Pertama, kurikulum 1994 yang berlaku dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2003. 

Kurikulum 1994 ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1984. Ciri-ciri kurikulum 1994 ini adalah pembagian tahap pelajaran dalam caturwulan, berorientasi kepada materi isi pelajaran, pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.

Kedua, Kurikulum 2004 atau yang lebih dikenal dengan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Kurikulum KBK ini dilandasi dengan pemikiran tentang bagaimana kompetensi siswa yang dimiliki mampu dijadikan bekal dalam kehidupannya. 

Depdiknas (2002) menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik KBK, yaitu: menekankan ketercapaian kompetensi individu yang harus dicapai siswa sebagai standar minimal, keberhasilan pencapaian kompetensi diukur oleh adanya indikator, pendekatan dan metode pembelajaran bervariasi, sumber belajar tidak hanya guru, proses belajar dan hasil belajar memiliki dua hal yang sama pentingnya.

Ketiga, Kurikulum 2006 atau lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang disusun oleh masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. 

Regulasi kurikulum ini adalah PP Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang KTSP disusun dengan mengacu pada standar isi dan standar kelulusan (SKL). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun