Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi 37: Risalah Hati

16 Februari 2022   23:19 Diperbarui: 16 Februari 2022   23:25 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu bergulir detik demi detik tak terhenti
menuliskan lakon dengan aneka skenario
Kalbu yang melukiskan aneka rasa
tentang resah yang berhasil ku baca


Kini aku menari dalam sunyi
Hadir mu menembus jiwa lalu hilang, melayang terbang
Melupakan mu adalah lebih dari sebuah luka
Harapan yang belum tergenggam, buyar oleh lara

Cintamu hanya sebatas kata tak bermakna
Kutak bisa mengungkap kata itu dengan rasa
harapan kosong yang singgah di jiwa
Menjadi luka yang menganga hampa

Risalah hati itu telah terpatri
Berpadu dalam satu untaian dan komposisi
mengaksara dalam hati sanubari
tentang kasih yang tak lagi kupercayai

Pena hidup itu menggoreskan kisah
tentang perjalanan waktu yang mengalir
menjadi catatan - catatan sejarah
tentang cintamu yang akan terus terukir

Cibadak, 16 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun