Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengurai Rasa Lewat Senandika

14 September 2021   10:48 Diperbarui: 14 September 2021   10:59 6310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contoh senandika.Dok.Pri

Berkenalan dengan senandika

Berdasarkan KBBI   senandika/se*nan*di*ka/ adalah wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi yang diperlukan pembaca atau pendengar.

Wikipedia menyatakan senandika atau solilokui merupakan wacana seorang tokoh dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalamdari tokoh agar pembaca atau pendengar mendapatkan informasi. 

Senandika adalah jenis monolog berbentuk pidato yang diarahkan untuk diri sendiri

Senandika adalah proses untuk melepaskan kerumitan rasa yang dialami oleh penulis. Senandika biasanya meruakan curahan hati dari penulisnya seperti: rasa rindu, jatuh cinta, sedih, galau, bimbang dan marah kepada sosok kau.

Senandika tidak mempunyai aturan dalam penulisannya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang mudah dicerna. Penggunaan kata aku, hamba, daku, saya, kau, kamu, dikau, Anda lebih dominan dalam senandika.

Bagaimana cara menulis senandika?

Untuk menulis senandika sangatlah mudah karena senandika tidak menggunakan aturan tertentu, tidak menggunakan rima dan aturan lainnya. Bahasa yang digunakan mengalir sesuai dengan suasana hati penulis.

Senandika bisa juga disebut prosa naratif karena bercerita tentang perasaan si penulis. Ada tokoh, konflik dan alur yang disampaikan dalam senandika. Perbedaannya hanya dilihat dari panjang tulisan. Prosa naratif bisa memuat kisah yang cukup panjang dan membutuhkan halaman yang banyak. Senandika terbatas jumlah kata dan jumlah halamannya.

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat kita menulis senandika.

Tulislah sesuai kondisi hati.

 Kondisi hati sang penulis menjadi faktor utama dalam menulis senandika. Perasaan penulis sangatlah penting agar pesan dan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca dapat tersampaikan.

Jika penulis ingin membagikan rasa duka, maka rasa duka itu dapat dirasakan oleh pembaca.

Gunakan diksi secara seimbang.

Diksi sangat penting dalam senandika. Penulis harus memiliki kemampuan untuk memilh diksi yang sesuai dengan kondisi hatinya. Tapi jangan pula terlalu berlebihan

Contoh: Sang mentari mengiringi langkahku senja ini. Aku berjalan dengan gontai.

Penggunaan diksi tidak perlu berlebihan agar pembaca memahami maksud dari informasi yang akan disampaikan.

Jangan berbelit-belit

Maksud dari jangan berbelit-belit adalah hindari penggunaan kata yang sama dalam paragraf senandika yang kita buat. Kita bisa menggantinya dengan mencari sinonim dari kata tersebut.

Contoh: Perempuan yang duduk di sampingmu telah menghancurkan asa yang sempat hadir. Dia sangat serasi duduk bersanding denganmu.

Penggunaan kata perempuan di kalimat pertama diganti dengan kata dia di kalimat ke dua.

Contoh senandika

Senandika 1

Cinta Terlarang

Perjalanan waktu telah mengantarkan kita dalam kisah yang sangat panjang dan rumit.  Skenario Sang Maha Pencipta yang akhirnya mengubur asa yang tercipta. Aku berpikir kebersamaan selama hampir dua tahun saat itu memberikan rasa yang berbeda dalam hatimu. Keceriaan yang kerap hadir dan dendang lagu yang kerap kita nyanyikan , memberikan makna lain.

Kebersamaan selama dua tahun itu ternyata tak bermakna apa-apa untukmu. Aku bagai pungguk merindukan bulan. Aku mengharapkan sesuatu yang tak dapat kuraih. Kau hanya menganggapku sebagai seorang sahabat. Aku terluka namun harus ku terima.

Kini, dua tiga tahun telah berlalu. Pertemuan yang terjadi antara kita satu bulan lalu mampu memberikan kejutan untukku. Kau mengatakan sesuatu yang tak kuduga. Kau katakan fakta yang tak dapat kupahami. Dulu kau sangat menyayangiku namun kau tak berani karena perbedaan status. Rasa itu tak dapat kau ganti. Kesendirianmu adalah bukti tentang rasa sayang yang hadir di hatimu.

Namun sayang, semua sudah terlambat. Skenario hidup kita sudah berbeda. Kau tak dapat mengisi relung-relung hatiku karena sudah ada seseorang yang hadir dalam hidupku.  Cintamu itu terlarang

Senandika 2

Buat Yang Terkasih

Bumi terasa berputar demikian cepatnya. Tanpa terasa usiaku kini telah menua. Kupandangi wajahku di cermin. Guratan-guratan itu tampak jelas di wajahku.

Lalu apa yang sudah kulakukan untuk hidupku sepanjang usiaku. Aku tak tahu apakah hadirku ini dapat memberikan manfaat untukmu dan untuk banyak orang. Perjalanan hidupku yang tertatih-tatih menggapai harapan adalah perjuanganku.

Senyummu senantiasa memberi semangat hidupku. Terima kasih karena kau sudah menemani hari-hariku. Kita bersama dalam bahagia dan nestapa.

Demikianlah senandika yang dapat kita gunakan mengurai rasa yang mendera jiwa. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun