Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Menanamkan Nasionalisme pada Anak

21 Agustus 2021   08:12 Diperbarui: 21 Agustus 2021   08:16 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan puncak Proklamasi di tingkat nasional adalah pelaksanaan upacara bendera di Istana Merdeka Jakarta. Pelaksanaan upacara ini berbeda dengan tahun-tahun sebelum Pandemi Corona Virus. Peserta upacara dibatasi oleh beberapa orang saja. Namun pelaksanaan upacara itu tetap khidmat.

Perayaan kemerdekaan RI yang ke 76 di tingkat masyarakat pun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat diimbau tidak mengadakan kegiatan lomba yang menimbulkan kerumunan orang. Kerumunan ini dikhawatirkan akan menjadi cluster baru penyebaran virus Covid-19.

Jangan khawatir, kegiatan lomba masih bisa dilakukan meskipun hanya di tingkat keluarga. Beberapa kegiatan lomba ini bisa menumbuhkan semangat nasionalisme anak juga dan bukan hanya eporia yang biasa dirasakan anak-anak selama ini. Biasanya yang diingat oleh anak-anak saat peringatan hari Kemerdekaan RI ini hanya sebatas kegiatan lombanya saja. Sejarah Indobesia dapat menyatakan kemerdekaan kerap tidak diingat atau diketahui. Rasa nasionalisme mereka harus selalu dipupuk.

Nasionalisme ada sikap yang harus dimiliki oleh setiap warga negara untuk mencintai tanah airnya. Dalam KBBI nasionalisme bermakna paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.

Sikap ini hendaknya diajarkan kepada anak-anak agar mereka memiliki semangat juang dan rela berkorban demi kemajuan bangsa dan negara. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Kelak mereka yang akan menjadi pemimpin-pemimpin negeri ini. Sepatutnya anak-anak Indonesia diberi landasan sikap yang kuat dan mental yang baik sehingga mereka akan memimpin negeri ini dengan baik pula.

Melalui momen peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke-76 ini, ayah dan ibu dapat memberikan pendidikan nasionalisme kepada anak-anak. Kegiatan lomba yang dilakukan perlu mengarah kepada kegiatan pengenalan sejarah bangsa dan menumbuhkan rasa cinta kepada Indonesia.

Empat Cara Mendidik Nasionalisme Kepada Anak

  • Mengenalkan Tokoh-Tokoh Pahlawan Indonesia

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawan. (Ir. Soekarno, presiden RI 1)

Sejarah Indonesia telah mencatat betapa gigihnya rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Saat penjajah Belanda menduduki Indonesia selama tiga ratus lima puluh tahun, rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan, tanpa pendidikan dan selalu menjadi budak para penjajah Belanda.

Banyak pemuda yang akhirnya menyadari bahwa rakyat Indonesia harus mulai merebut kemerdekaan negaranya sendiri. Banyak para pemuda yang menjadi pelopor perubahan pada masa itu, contoh saja: Pangeran Diponegoro, Patimura, Teuku Umar, Tjut Nyak Dien, R.A. Kartini, Raden Dewi Sartika, Dr. Wahidin Soedirohusodo, Dr. Soetomo, Suryadi Suryaningrat, Teuku Tjik Ditiro, Tuanku Imam Bonjol, , Ir. Soekarno. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H. Hasyim Ashari, Tan Malaka. Jendral Soedirman, Mohammad Natsir dan masih banyak lagi tokoh-tokoh pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masanya.

Anak-anak perlu dikenalkan dengan tokoh-tokoh tersebut. Mereka rela berjuang demi kemerdekaan negara Indonesia. Sikap rela berkoran dari para tokoh tersebut dapat memberikan teladan kepada anak-anak.

Hal itu harus dilakukan agar anak-anak tidak mengidolakan tokoh pahlawannya yang ada dalam dunia fantasi mereka saja, seperti : Satria Baja Hitam. Ultra Man, Boboboy dan sebagainya. 

Jadi ayah dan bunda pada momen hari kemerdekaan RI tahun ini, kegiatan bisa diisi dengan lomba menceritakan tokoh -tokoh pahlawan Indonesia. Sambil menyelam minum air. Sambillomba, anak-anak akan mendapatkan pengetahuan tentang para pahlawan.

  • Mengunjungi Daerah-Daerah Bersejarah

Kegiatan wisata pada masa Pandemi sekarang ini masih belum bisa dilaksanakan. Namun kita bisa berwisata melalui media virtual. Banyak situs yang menawarkan kegiatan tour virtual yang gratis maupun berbayar. Nah, dalam kegiatan tour virtual ini juga kita bisa mengenalkan anak-anak ke tempat-tempat bersejarah, seperti Palagan Ambarawa, Museum Fatahilah, Museum Monas, Museum Yogya Kembali, dan masih banyak tempat-tempat yang bisa dikunjungi yang ememiliki nilai sejarah. Pada kegiatan tour virtual ini, kita bisa mengenalkan anak-anak pada kisah-kisah heroik yang dilakukan oleh para pahlawan pada masa itu. Peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi dalam masa pergerakan dan perjuangan merebut kemerdekaan dapat disampaikan kepada anak-anak.

  • Menyanyikan Lagu-Lagu Nasional

Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pada anak dapat dilakukan dengan cara mengajarkan lagu-lagu nasional. Kita ajak anak-anak berkaroke lagu-lagu nasional. Sekarang ini,anak-anak lebih senang menyanyikan lagu-lagu barat, lagu-lagu korea dan lagu-lagu dewasa lainnya. Banyak lagu-lagu nasional yang dapat kita nyanyikan bersama anak-anak.

  • Menyiapkan Buku-Buku Sejarah

Buku adalah sumber informasi yang dapat kita siapkan di rumah. Selain menumbuhkan minat baca anak, buku sejarah atau kisah-kisah pahlawan  dapat menumbuhkan semangat dan nasionalisme anak. Carilah buku-buku   yang bergambar agar minat anak membaca buku tumbuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun