Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Upaya Membiasakan Makan Sayur Anak untuk Mencegah Gizi Buruk (Stunting)

26 Juni 2021   06:23 Diperbarui: 26 Juni 2021   17:50 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://masakanenakmudah.blogspot.com/

Anak merupakan generasi penerus bangsa. Di tangan anak- anak masa depan bangsa berada nantinya. Oleh karena itu anak-anak harus tumbuh dengan sehat secara jasmani dan rohani.

Untuk menciptakan generasi yang hebat, peranan orang tua sangat dominan dalam meningkatkan tumbuh kembang anak-anaknya. Asupan gizi harus diperhatikan oleh para orang tua. Begitu pula kesehatan rohani anak-anak pun harus diperhatikan.

Asupan gizi anak harus seimbang antara protein, karbohidrat, zat besi, vitamin dan mineral. Keseimbangan gizi dibutuhkan anak agar tumbuh kembangnya dapat maksimal.

Kerap orang tua masa kini tidak ingin bersusah payah menyiapkan   menu keluarga yang lengkap kandungan gizinya. Makanan bergizi lengkap dan seimbang tidak harus mahal. Yang terpenting kandungan gizi yang terdapat dalam makanan itu yang lengkap dan seimbang.

Para orang tua lebih suka menyiapkan makanan cepat saji atau instan karena lebih cepat dan tidak ribet. Padahal kebiasaan itu dapat menyebabkan anak menderita gizi buruk(stunting)

Apa itu Stunting?

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Mereka hanya menerima tanpa melakukan upaya untuk melakukan pencegahan.

Kondisi tubuh anak yang pendek dan tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya seringkali dikatakan sebagai masalah genetika(turunan)

Mereka hanya menerima tanpa melakukan upaya untuk mencegah. Sebenarnya faktor genetika itu memiliki skala yang kecil dibanding dengan faktor perilaku, kebiasaan dan faktor lingkungan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

Ciri- ciri anak yang terkena gizi buruk ( stunting)

Seperti dilansir dari Halosehat.com anak dikatakan mengalami gizi buruk dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Tinggi anak tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya;
  2. Pertumbuhannya lambat;
  3. Sulit fokus dan konsentrasi;
  4. Pada usia 8-10 tahun anak menjadi pendiam dan sulit melakukan kontak mata;
  5. Pertumbuhan gigi yang lambat
  6. Anak mudah terserang penyakit.

Ciri- ciri tersebut dapat dilihat para orang tua agar bisa melakukan intervensi pada anak-anak yang mengalami stunting.

Penyebab gizi buruk (Stunting)

Gizi buruk dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Asupan gizi yang tidak seimbang sehingga tumbuh kembang anak kurang optimal.
  2. Pola makan yang salah. Para orang tua memberikan pola makan yang salah pada anak. Anak cenderung diberikan makanan dengan prinsip asal kenyang tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi anak.
  3. Kondisi ekonomi orang tua yang kurang memadai sehingga penyediaan makanan yang bergizi dan memiliki nutrisi seimbang tidak dapat terpenuhi.

Dampak anak yang terkena stunting

Kondisi gizi buruk ini sangat berdampak pada individu itu sendiri. Dampak jangka pendek yang dapat dirasakan adalah kurangnya kecerdasan anak, tumbuh kembang anak terhambat, dan gangguan pada metabilime tubuh yang menyebabkan anak sering sakit.

Dampak jangka panjang yang dirasakan adalah menurunnya kecerdasan kognitif anak, kekebalan tubuh yang lemah, munculnya penyakit yang disebabkan tidak normalnya metabolisme , terserang penyakit jantung dan pembuluh darah, serta anak yang mengalami kesulitan belajar

Upaya pencegahan stunting pada anak

Untuk mencegah gizi buruk anak sangat membutuhkan peranan orang tua. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah:

  1. Memberikan asupan gizi pada masa kehamilan,
  2. Secara rutin melakukan pemeriksaan ke dokter pada saat kehamilan,
  3. Membiasakan anak mengonsumsi makanan dengan asupan gizi yang lengkap,
  4. Tidak membiasakan anak mengonsumsi makanan cepat saji.
  5. Siapkan masakan yang dapat mengundang selera makan anak.

Gerakan Makan sayur untuk menghindari stunting anak.

Salah satu masalah yang ditemui para ibu adalah sulitnya anak-anak mereka mengonsumsi sayur. Tentu saja diperlukan usaha yang maksimal dan terus menerus dari ibu untuk bisa menyajikan sayuran ini dengan menarik dan mengundang selera anak-anak untuk mengonsumsi sayuran. Berikut ada beberapa cara untuk melakukan gerakan makan sayur di lingkungan keluarga:

  1. Ibu harus selalu menyiapkan sayur sebagai menu utama makan.
  2. Buatlah jadwal memasak sayur dengan resep yang berbeda-beda agar anak tidak merasa bosan
  3. Buatlah resep sayuran dengan tampilan yang menarik dan disukai anak.
  4. Sabar saat merayu anak yang tidak gemar makan sayur agar gemar makan sayur.

Berikut saya berikan salah satu resep sayuran dengan bentuk yang disukai anak. Nugget Sayur adalah salah satu alternatif para ibu untuk meningkatkan napsu makan anak pada sayur.

Nugget Sayur

Bahan :

Tepung terigu 350 gr

Tepung tapioka 90 gr

Tepung panir secukupnya\2 butir telur

2 buah wortel ukuran sedang, rebus

1 buah kentang rebus

kol kukus

Bayan kukus

Labu siam 

Daun bawang 1 batang

Jamur 50 gr

1 buah bawang bombay,

Gula, garam, lada dan kaldu  jamur secukupnya

Cara Membuat 

  • Masukkan bawang bombay, daun bawang, jagung, jamur, bawang putih ke dalam food processor, giling sebentar.
  • Kemudian tambahkan wortel, labu siam, kol, kentang, bayam, dan mayonaise giling lagi sebentar.
  • Lalu tambahkan garam, lada, kaldu jamur, garam dan telur, giling kembali sampai semua bahan tercampur rata dan masih bertekstur.
  • Kemudian tuang adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi minyak. Kukus selama kurang lebih 2o menit.
  • Setelah adonan nugget matang, angkat, lalu potong adonan sesuai selera.
  • Lumuri potongan nugget dengan tepung, kemudian telur, dan terakhir dengan tepung panir. Lalu goreng nugget sampai matang.
  • Nugget sayur siap disajikan.

Semoga bermanfaat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun